Dokumen semua foto milik pribadi
KANGEN YANG TAK SENGAJA BERSUA
Rabu, 24 Juni 2020. Aku harus datang ke kampus untuk meminta legalisir ijazah. Aku tahu kalau legalisir biasanya diberi jangka waktu kurang lebih satu minggu baru jadi. Tapi aku tetap berusaha untuk mendapatkan legalisir dalam waktu satu hari. Karena untuk melengkapi berkas usul kenaikan pangkat yang harus segera dikumpulkan ke Disdikbud Kab. Pati. Waktu itu jam 8 aku sudah sampai di kampus. Kemudian segera menuju ke ruang staf administrasi FKIP yang terletak di gedung E kampus UKSW.
Sampai di depan ruang staf administrasi, kulihat pelayanan sudah dibuka. Aku bangga karena mereka tepat waktu dalam bekerja. Tidak banyak yang mengantre di situ, mungkin karena masih dalam proses normal baru dari dampak covid-19. Aku serahkan lembar fotocopy ijazah yang akan dilegalisir. Aku tanyakan kepada petugas di situ, bisakah minta legalisir ijazah satu hari jadi? Petugas menjawab tidak bisa bu, harus antre minimal 5 hari. Lalu aku minta tolong lagi dengan memberitahu bahwa berkas legalisir akan aku gunakan untuk melengkapi syarat kenaikan pangkat.
Lalu petugas menjawab, akan ditanyakan dulu dengan Pak Dekan. Kemudian segera aku disuruh ke ruang 228 untuk meminta stempel legalisir. Aku disuruh menunggu di depan ruang Dekan. Sementara petugas menelepon Pak Dekan dan menyampaikan bahwa ada guru yang meminta tanda tangan legalisir. Setelah itu petugas menyampaikan kepadaku bahwa Pak Dekan sedang rapat dengan pimpinan dan kemungkinan tidak bisa datang ke kampus.
Aku pun mulai bingung. Tetapi aku tidak menyerah begitu saja. Aku masih duduk di depan ruang Dekan dengan suamiku. Aku terus berpikir bagaimana caranya agar bisa dapat tanda tangan Pak Dekan hari itu juga. Sambil berpikir, aku menemukan ide. Aku menghubungi Pak Dekan lewat mesanger. Aku menunggu balasan dari Pak Dekan. Karena lama belum dibalas, maka aku terus bepikir, lalu aku menghubungi salah satu temanku yang kebetulan dulu waktu masih kuliah jadi ketua Himpunan Mahasiswa Progdi. Lalu aku minta nomor HP Pak Dekan sama temanku itu.
Aku segera menghubugi Pak Dekan lewat WA. Karena beliau sedang rapat, maka tidak mungkin aku menghubungi lewat telepon. Beberapa saat setelah aku mengirim WA, Pak Dekan pun menjawab bahwa beliau akan datang ke kampus sekitar jam 1 siang. Alhamdulillah aku merasa ada jalan yang tiba-tiba terbuka dan bisa berjalan dengan lancar. Karena waktu masih jam 10 pagi, maka aku sempatkan untuk keliling kampus sembari nostalgia semasa kuliah.
Gedung E FIKP UKSW
Aku bejalan keluar dari gedung E dengan suamiku. Aku menikmati dengan senang hati setiap sudut gedung yang kulewati. Semakin bagus taman-taman yang ada sekarang semakin banyak nan indah, dulu juga sudah ada namun belum seindah sekarang. Tak lupa juga dan yang selalu aku inginkan untuk dijadikan kengangan yaitu berfoto. Yah..foto dapat kujadikan kenangan saat lama tak bisa main ke kampus, maka bisa kulihat-lihat lagi foto-foto itu.
|
Cafe Rindang UKSW |
Itu foto Cafe Rindang, karena masih kondisi normal baru dan mahasiswa belum masuk kuliah, jadi masih sepi cafenya. Tersedia berbagai masakan yang enak untuk disantap di sana. Minuman pun tersedia bermacam-macam. Setelah melewati Cafe Rindang, aku terus berjalan melewati gedung F, tempat kuliah mahasiswa FBS. Dulu sesekali mahasiswa FKIP juga pernah kuliah di gedung F. Tidak hanya di gedung F, tapi hampir semua gedung bisa untuk kuliah mahasiswa FKIP, tergantung dari jadwal dan dosennya juga ketersediaan ruangan.
Aku berjalan menuju ke luar kampus. Menyisir trotoar depan kampus yang dulu banyak digunakan untuk berjualan, sekarang kondisinya sangat indah dengan banyak bunga dan lampu warna-warni menghiasi. Tertata rapi dan cocok sekali untuk pemuda yang suka banget dengan foto. Pasti betah lama-lama main di sana. hehehe, Tapi maaf nih ya, aku tidak sempat ambil fotonya.
Sampai di warung batagor dekat sekolah Al-Azhar Salatiga, aku segera memesan dua porsi batagor untukku dan suamiku. Karena kami berdua kebetulan hobi banget jajanan batagor. Setelah itu aku dan suamiku bergegas ke masjid yang terletak tidak jauh dari kampus. Sembari menunggu Pak Dekan datang, kami istirahat sejenak di masjid sekalian sholat di situ. Aku juga sering ke masjid itu waktu kuliah dulu. Aku bersama teman-temanku di saat nunggu pergantian jam kuliah sering jalan bareng. Pokoknya masa kuliah itu memang indah pada zamannya. Dan selalu terkenang sepanjang masa.
Akhirnya waktu menunjukkan pukul setengah satu siang. Aku bersiap untuk kembali ke kampus lagi untuk menemui Pak Dekan. Waktu sudah hampir jam satu siang, HP ku berbunyi dan Pak Dekan memberitahu bahwa rapat belum selesai. Kemungkinan beliau datang sekitar jam dua siang. Emm...baiklah, di situ aku jawab bahwa aku tetap menunggu Pak Dekan untuk mendapatkan tanda tangan beliau. Alhamdulillah, setelah Pak Dekan datang, beliau menyapa kami yang duduk di ruang tunggu depan ruangan Dekan. Beliau pun segera ke ruangan dan menandatangani berkas legalisir. Tak lama kemudian, sekretaris beliau keluar dan menyerahkan berkas legalisirku. Aku sangat berterima kasih pada Pak Dekan dan sekretarisnya yang telah baik hati dan meluangkan waktu mereka untuk melengkapi legalisirku.
Betapa senangnya hatiku saat itu. Karena Allah SWT telah memudahkan jalanku. Serta dengan tulusnya suamiku yang selalu mendukungku dalam keadaan apapun. Semoga Allah SWT membalas kebaikan orang-arang yang telah membantu urusanku. Aamiin..
Begitulah ceritaku saat berjuang untuk mendapatkan legalisir di kampus tercinta. Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang terletas di Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. UKSW kampus hijau, kampus Indonesia Mini karena ada bergam mahasiswa dari Sabang sampai Merauke yang kuliah di UKSW.
Kangenku pada kampus tercinta UKSW tak terduga akan bersua secara tidak direncanakan.
UKSW Jayalah selalu, menjadi kampus yang mencetak generasi bangsa yang memiliki kemampuan yang berdaya cipta.
Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, dan lihatlah apa yang terjadi..
Anik Sudarwati, S.Pd.
SDN Pelemgede 02, Pati-Jawa Tengah