Senin, 24 Agustus 2020

MATERI KELAS 6 TEMA 2 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 1

 Selamat pagi anak-anak kelas 6 SD Negeri Pelemgede 02 yang bu guru sayangi dan banggakan. 
Mari kita berdoa terlebih dahulu sebelum belajar.

Untuk literasi anak-anak dapat membaca materi sebelumnya.

Hari ini anak-anak akan belajar tematik dalam mapel Bahasa Indonesia, IPS, dan IPA.
  • Bahasa Indonesia
Ayo anak-anak baca informasi di bawah ini.

Setelah itu anak-anak baca dengan sungguh-sungguh teks di bawah di bawah ini tentang pertempuran Surabaya. Lalu kerjakan peta pikiran di bawahnya ya anak-anak.



Tugas kalian: membuat 1 kalimat efektif dari bacaan pertempuran Surabaya.

Contoh kalimat efektif adalah
Brigadir Jenderal Mallaby memimpin tentara sekutu pada tanggal 25 Oktober 1945.
Brigadir Jenderal Mallaby: subyek
Memimpin: predikat
Tentara sekutu: obyek
pada tanggal 25 Oktober 1945: keterangan waktu

Jadi kalimat di atas adalah kalimat efektif karena sesuai unsur SPOK.
  • IPS
Nah, kalian harus mencari informasi tentang perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.
Ini bu guru beri kelompok, namun karena belajarnya dari rumah, maka kerjakan sendiri-sendiri ya anak-anak.

Kelompok I: absen nomor 1-4
Kelompok II: absen nomor 5-8
Kelompok III: absen nomor 9-12
Kelompok IV: absen nomor 13-16
Kelompok V: absen nomor 17-21

Kerjakan sesuai tugas di bawah ini. Dan sesuai absen kalian sendiri ya.


  • IPA
Anak-anak yang bu guru sayangi, kembali kita belajar tentang cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kenapa hewan menyesuaikan diri? Karena untuk mempertahankan hidup.

Ayo amati gambar di bawah ini!
Kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya. Kerjakan di buku tugas kalian.



Sekian dulu materi yang bu guru sampaikan, semoga anak-anak tetap semangat belajarnya.

Jadilah anak-anak yang membanggakan bagi orang tua, nusa dan bangsa. Tetap hormat dan patuh pada orang tua dan guru..semangat ya anak-anak...






Senin, 17 Agustus 2020

Jarak Bukan Masalah, Belajar Tetap Asyik melalui Blog

 



    Sekilas mengingat PBM di tahun ajaran 2019/2020, tepatnya bulan Maret 2020 kami melakukan PBM melalui HP. Pertanyaan saya, bagaimana kita mengetahui pemahaman siswa? Bagaimana menasihati/menegur siswa yang kurang rajin? Semua campur aduk dalam pikiran saya, hari demi hari mencari solusi. Ternyata semua bisa diatasi. Kami harus siap dengan perubahan ini. Semua ini terjadi karena Covid-19. Apakah dengan terus menyalahkan Covid-19 masalah PBM akan beres dengan sendirinya? Tentu tidak jawabannya. Nah, kreativitas guru lah saat ini yang dibutuhkan untuk solusi PBM daring. Akhirnya saat itu saya putuskan untuk mengajar melalui WAG. Walaupun hanya melalui WAG, tetapi saya harus mengajar dengan sepenuh hati seperti saat di dalam kelas.


    Di tahun ajaran baru 2020/2021 ini, saya harus mempersiapkan pembelajaran yang menarik bagi siswa. Berbeda dengan tahun ajaran sebelumnya yang hanya melalui WAG, kali ini saya melaksanakan PBM melalui Blog dan WAG. Semua materi saya tulis melalui blog pribadi saya. Di situ saya juga menampilkan beberapa video dari youtube yang bisa dilihat oleh siswa untuk mendukung materi yang sedang dipelajari. Kenapa saya menggunakan blog? Agar tulisan saya ketika mengajar tetap bisa terbaca sampai kapanpun. Tentunya akan menjadi kenangan tersendiri buat saya yang pernah mengajar melalui blog di masa pandemi Covid-19. Lalu bagaimana cara saya jika ada siswa yang belum bisa memahami materi melalui blog tersebut? Cara saya adalah menjelaskan kepada mereka melalui pesan suara di WAG. 

  Selain tulisan dan video, tak lupa juga selalu saya sertakan gambar dalam blog pembelajaran. Dengan tujuan siswa merasakan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Terkadang saya juga melatih mereka untuk mempraktikkan nilai-nilai Pancasila di rumah. Saya suruh mereka untuk membuat videonya, ada juga rekaman suara untuk membaca teks tertentu. Saat membuka blog, saya meminta mereka untuk berkomentar dengan menuliskan nama. Jadi mereka semakin semangat ketika sudah bisa mengisi kolom komentar. Walaupun begitu, ada juga yang tidak bisa. Sudah saya mengajari mereka, tapi namanya anak-anak dan mungkin HP mereka juga berpengaruh, jadi saya memakluminya jika terpaksa mereka tidak bisa mengisi kolom komentar.

    Setiap pagi sebelum memulai pembelajaran, saya menyapa anak-anak, mengabsen mereka, lalu mengajak berdoa. Saya selalu mendoakan mereka agar tetap sehat dan bahagia/ceria. Di tengah mereka belajar, saya juga memberlakukan adanya istirahat. Biar mereka tidak jenuh, maka setelah selesai belajar satu atau dua mata pelajaran, mereka istirahat terlebih dahulu. Setelah itu baru dilanjutkan lagi belajarnya. 

    Nah, yang menjadi kendala di sini ada beberapa siswa yang HP-nya masih gabung dengan orang tua mereka. Di mana orang tua mereka bekerja sampai sore atau ada yang sampai malam. Saya pun memberikan kelonggaran pada mereka, untuk belajar setelah orang tuanya pulang. Setiap hari saya suruh mereka untuk mengirimkan foto  saat belajar. Selain untuk dokumentasi saya, mereka juga berlatih disiplin dan tanggung jawab. Terlepas dari usaha saya mengajar mereka melalui blog dan WAG, saya juga membuat WAG khusus untuk orang tua siswa. Jadi saya koordinasi dengan orang tua siswa untuk mengawasi dan mendukung anak-anak dalam belajar dari rumah.

    Untuk pengumpulan tugas, saya menetapkan hari Senin dan Kamis. Dengan aturan absen nomor 1-10 saya beri waktu jam 8 pagi. Selanjutnya absen nomor 11-21 saya jadwalkan jam 9. Pengumpulan tugas pun tetap menerapkan protokol kesehatan.  Saya memang tidak menyuruh mereka mengumpulkan tugas melalui WA ataupun blog, melainkan menuliskan di buku tugas mereka. Ini saya terapkan agar tidak membebani mereka yang rumahnya masih susah signal. Berbeda dengan tugas harian, saat ulangan saya menggunakan google form karena nilai siswa bisa langsung terekap. Jadi bisa menghemat waktu mengoreksi ulangan siswa. Untuk menggunakan google form saya belajar dari youtube.

    Saya juga melakukan video call  dengan siswa. Selain mengetahui kabar mereka, juga untuk melatih mereka percaya diri. Kalau di kelas biasanya saya meminta mereka untuk presentasi di depan kelas. Sekarang harus diganti dengan video call. Mereka pun semangat bisa berbicara dengan gurunya melalui video, walaupun ada juga yang gerogi saat berbicara melalui video. Ada aja tingkah mereka, tetapi saya tetap bangga terhadap mereka. Namanya juga anak-anak, biarlah mereka tetap pada keunikan alami mereka. Kami hanya mendidik dan membimbing mereka agar kelak menjadi generasi penerus bangsa yang sukses dan tangguh, serta berakhlak mulia.


    Itulah pengalaman mengajar saya melalui blog dan WAG di masa pandemi Covid-19 ini. Jadi jarak bukan masalah, belajar tetap asyik melalui blog. Semoga tulisan saya ini bisa menginspirasi guru di sekolah dasar.

 

Selamat membaca

Salam literasi



Anik Sudarwati, S.Pd.
SD Negeri Pelemgede 02
Email: zhee.anix22@gmail.com

Modul Ajar