RESUME
BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU
Belajar Menulis Gelombang 12
Pertemuan ke-3 : Jumat, 05 Juni 2020
Waktu :
Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Narasumber : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
Tema : Berbagi Pengalaman
Menerbitkan Buku
Oleh : Anik Sudarwati, S.Pd.
Pada
perkuliahan online belajar menulis gelombang 12 yang ketiga, kami mendapat
materi dengan tema “Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku” yang akan diberikan
oleh Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Sebelum
memberikan materi, beliau terlebih dahulu memberi motivasi yang sangat
menginspirasi bagi para peserta menulis.
Beliau
berproses menjadi penulis saat usia sudah hampir 50 th. Beliau terus belajar
dan belajar untuk menulis buku dan mengupgrade diri. Tahun 2007 beliau ambil
kuliah s2 dan harus berkenalan dengan internet, medsos dll. Beliau juga belajar
dari buku kang ewa “menulis itu gampang”. Tahun 2009 rapat di mgmp salah 1
teman mengajak menulis buku ajar dari penerbit erlangga. Akhirnya beliau
bersama teman menyusun seri pendalaman materi bahasa inggris utk SMK kuleb 6
bulan setelah direvisi okt 2010 terbit. Walaupun disusun oleh 2 penulis tetapi
dari pihak erlangga tetap ada penasihat Bu Elly Sofiar. Jadi tim penyusun ada 3
orang. Dari buku itu ada kepuasan tersendiri karena buku itu tinggkat nasional
juga. Beliau juga menikmati royalty yang setiap semester mengalir di rekening.
Buku beliau terjual laris manis. Tahun 2013 ada edisi revisi tambah 1 penulis
jadi 4. Omset penjualan laris manis karena sekopnya nasional. Beliau
memanfaatkan hasil keuntungan itu untuk belajar dan terus belajar.
Dari pengalaman menerbitkan buku, beliau bisa bertemu Om Jay 2013.
Waktu itu beliau sudah menerbitkan 3 buku yaitu buku parenting, buku ajar, dan
buku kugelar sajadah cinta. Buku kugelar sajadah cinta itu kisah ibu beliau
saat masih remaja hingga bertemu dengan ayah beliau sampai mentok saat beliau
usia 50 tahun kemuadian selesai kuliah s2 dan berkisah tahun 2006 untuk ibadah
haji. Semua dirangkum dalam biografi mini dan menjadi pedoman dan pusat ide
beliau. Jadi kalau ingin menulis bisa mengambil ide di situ lalu dikembangkan.
Itulah
cerita pengalaman Ibu Sri yang dapat saya sampaikan. Sebenarnya masih banyak lagi
cerita beliau. Di sini akan saya bagikan materi yang telah saya dapatkan dari
Ibu Sri yaitu tentang tips menulis.
Berikut ini tips menulis dari Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.
1.
Cara jadi penulis
Banyak orang yang berkeinginan menjadi penulis, lalu bagaimana
caranya menjadi penulis? Berikut ini adalah cara atau langkah-langkah yang bisa
kita lakukan untuk menjadi seorang penulis:
Banyak membaca Penulis
membutuhkan ide atau gagasan, dan ide atau gagasan itu banyak kita dapatkan
dari membaca. Ada banyak jenis bacaan yang bisa kita baca tergantung minat
kita. Apa yang kita baca amat menentukan gaya kepenulisan kita
Mencoba menulis Tuliskan
saja apa yang ingin Anda tuliskan, bahkan ketika Anda tidak punya ide sama
sekali Anda pun bisa menulis cerita bahwa Anda sedang tidak punya ide. Menulis
bisa melalui media apa saja, bisa Anda tulis di komputer Anda, buku harian
Anda, ataupun di media sosial seperti facebook, dan juga blog. Semakin banyak
kita menulis maka kita semakin mengasah kemampuan kita untuk menulis.
Mengirimkan tulisan Setelah
Anda mencoba banyak menulis tentang apapun itu baik artikel, puisi, atau pun
cerpen, cobalah untuk mengirimkannya ke media seperti media cetak. Atau jika
tulisan Anda sudah menjadi sebuah buku, Anda bisa mengirimkannya ke penerbit
buku.
Teruslah menulis Jika
naskah Anda ditolak atau sudah pernah diterbitkan, teruslah menulis. Kembangkan
terus kemampuan Anda dan perbanyak karya-karya Anda.
2. Tips Disiplin menulis
Pernahkah ketika Anda punya ide, kemudian mulai menulis tapi
Anda selalu menunda menyelesaikan tulisan tersebut. Berikut adalah tipsnya agar
disiplin menulis:
Buat kerangka
tulisan Untuk penulis yang telah biasa menulis, biasanya kerangkanya
hanya di dalam pikiran saja, tapi ada juga yang menuliskan kerangka tersebut.
Hal ini perlu agar tulisan memiliki arah dan target.
Buat target Buat
target kapan Anda akan menyelesaikan tulisan Anda. Jika perlu buat tabelnya
berapa halaman per hari rencana Anda dan tuliskan faktanya atau pencapaiannya
di sampingnya. Jika yang sering mengikuti lomba-lomba dengan dead line tertentu
pasti sudah terbiasa.
Fokus Fokus
pada target yang Anda buat, jangan tergoda oleh godaan-godaan yang membuat Anda
menunda menyelesaikan tulisan Anda
Reward &
punishment Anda juga bisa memberi hadiah pada diri Anda sendiri jika bisa
mencapai target atau melebihi target, dan Anda juga bisa memberi hukuman pada
diri sendiri jika sebaliknya yang terjadi
3.
Tips Memilih judul
yang menarik
Judul yang menarik amatlah penting bagi sebuah buku. Bahkan ada
buku yang isinya kosong tapi laku dan menjadi best seller hanya karena judulnya
yang menarik. Berikut beberapa tips untuk memilih judul yang menarik
Sesuaikan dengan tema
tulisan Sebelum membuat judul yang menarik, buatlah judul tersebut
sesuai dengan tema tulisan, atau memilik konsep terhadap isi tulisan
Buat judul dengan kata
yang mudah diingat Judul haruslah mudah diingat oleh orang yang membacanya
secara sekilas.
Buat orang penasaran Judul
yang mampu membuat orang penasaran untuk membacanya biasanya cukup menarik
orang untuk membeli buku tersebut.
4.
Tips Mencari ide
Ide adalah hal penting dalam berkarya. Untuk membuat sebuah
tulisan membutuhkan ide. Berikut adalah beberapa tips mencari ide:
Bacalah sebanyak mungkin buku Beli dan bacalah buku. Selain itu,
Anda juga bisa pinjam di perpustakaan, atau saling bertukar pinjam dengan
teman. Dengan membaca bisa jadi Anda akan menemukan ide. Misalkan Anda membaca
cerita yang berlatar Prancis, dari situ bisa juga Anda dapat ide untuk membuat
cerita yang berlatar Spanyol.
Refreshing Anda bisa refreshing dan pergi ke tempattempat yang
belum pernah dikunjungi untuk merefresh otak Anda dari rutinitas. Siapa tau
Anda mendapatkan ide.
Tulis apa yang bisa Anda tulis Jika Anda belum mendapatkan ide,
cobalah . Mungkin pengalaman Anda, atau mungkin apa yang Anda ketahui.
Seringkali ketika sudah mulai menulis ide-ide akan bermunculan.
Cari referensi dari berbagai media Anda juga bisa mencari ide
dari media, apalagi saat ini teknologi informasi sudah sedemikian pesatnya.
Anda bisa mencari di internet.
Anda juga bisa menggunakan cara ATM (amati, tiru, modifikasi).
Dari berbagai referensi yang Anda dapat Anda bisa membuat tulisan yang temanya
mungkin sama, tapi Anda bisa memodifikasi sedemikian rupa sehingga karya Anda lebih
berwarna.
5.
Tips Menulis cepat
Kali ini, kami akan beri tips menulis cepat agar kita fokus
untuk menyelesaikan tulisan kita. Berikut tipsnya:
Pikirkanlah ide tulisan yang akan Anda buat. Lalu segera
tuliskan.
Anda juga bisa buat kerangka karangan terlebih dahulu agar lebih
terarah.
Teruslah mengetik berdasarkan ide yang Anda miliki. Jangan lihat
ke belakang apa yang telah Anda ketik. Abaikan jika ada yang salah baik dari
segi struktur bahasa maupun ide.
Untuk mendukung no.3 Anda juga bisa block semua kata dan ganti
dengan warna putih saat Anda mengetik pada MS. Word. Apa yang terjadi? Anda
tidak tahu, apakah yang baru saja Anda tuliskan. Nantinya, akan membuat Anda
malas untuk mengeditnya.
Setelah Anda merasa telah menyelesaikan tulisan Anda, barulah
Anda ubah kembali tulisan Anda menjadi warna hitam jika Anda menggunakan cara
no.4. Setelah itu Baca kembali berulang kali dan perbaiki apa yang salah dan
yang kurang enak dibaca
6.
Tips memenangkan lomba
Mungkin Anda sering mengikuti lomba-lomba menulis. Berikut tips
untuk memenangkan lombalomba menulis:
Pastikan Anda memahami dan melaksanakan aturan dan syarat-syarat
lomba.
Anda bisa cari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema
lomba tersebut. Dari situ Anda bisa mencari dan mengkombinasikan ide atau
menilai ide yang telah Anda miliki. Tapi jangan pernah menjiplak.
Setelah Anda selesai menulis, baca ulang beberapa kali. Perbaiki
yang salah atau yang kurang enak dibaca. Anda juga bisa meminta penilaian teman
atau saudara.
Setelah selesai mengirimkan naskah, berdoalah.
Jika Anda gagal, evaluasilah. Dan teruslah mencoba. Karena
setiap orang yang berhasil sesungguhnya telah mengalami setumpuk kegagalan.
7.
Langkah-langkah
menulis buku
Jika Anda ingin menulis sebuah buku. Mungkin langkah-langkah
menulis buku berikut ini bisa menjadi inspirasi,
Tentukan jenis buku Tentukan apa jenis buku yang Anda buat.
Apakah berupa novel, esai, ilmu pengetahuan, kumpulan cerpen atau apa.
Tentukan Tema Misakan Anda telah menentukan jenis buku yang Anda
akan tulis. Misalkan Anda ingin menulis Novel. Setelah itu Anda tentukan Tema
novel tersebut apa. Apakah temanya romantik, inspiratif, ilmiah, atau apa?
Buat kerangka buku Langkah selanjutnya, Anda bisa membuat
kerangka buku tersebut. Apa yang akan dibahas dalam buku tersebut. Jika Anda
memilih novel, tentukan kerangka ceritanya seperti apa. Hal ini bisa Anda tulis
atau cukup Anda pikirkan. Tapi sebaiknya Anda tulis agar tulisan Anda nantinya
lebih terarah.
Mulai mengembangkan kerangka buku Mulailah menulis dan
mengembangkan kerangka yang Anda buat baik yang sudah Anda buat atau yang masih
dalam pikiran Anda. Keluarkan ide yang telah Anda pikirkan untuk membuat buku
tersebut.
Baca kembali berulang-ulang dan perbaiki Setelah Anda menulis
dan terbentuklah sebuah naskah buku, Anda perlu membaca kembali karya yang
telah Anda buat tersebut. Anda cek apakah naskah yang Anda buat sudah enak
dibaca, sudah tersusun dengan rapi, penggunaan kata-katanya sudah benar atau
belum. Jika Anda baca berulang-ulang beberapa kali supaya menghasilkan karya
yang lebih baik Setelah jadi sebuah naskah, Anda bisa mengirimkan ke penerbit
untuk diterbitkan. Anda bisa mengirimkan ke penerbit mayor atau indie.
8.
Tips dan cara mengirim
tulisan ke media
Jika tulisan-tulisan panjang bisa diterbitkan menjadi buku.
Tulisan pendek pun bisa diterbitkan menjadi buku kumpulan atau antologi, atau
Anda juga bisa kirimkan ke media masa untuk diterbitkan. Baca dulu macam-macam
tulisan pendek. Tentukan tulisan apa yang akan Anda kirimkan ke media masa.
Berikut langkah selanjutnya untuk mengirimkan naskah ke media masa:
Buat tulisan yang menarik Tentu tulisan Anda harus menarik,
renyah, dan mudah dipahami agar media masa mau menerbitkan tulisan Anda.
Pilih tulisan yang sesuai temanya dengan waktu. Anda bisa
menuliskan tema tulisan Anda dengan waktunya. Misalkan Anda menuliskan opini
Anda tentang agustusan pada bulan agustus, atau menulis tentang perayaan tahun
baru pada saat menjelang tahun baru. Tapi ini tergantung dari jenis tulisan
Anda.
Sesuaikan dengan media masa yang Anda kirimkan Tentunya tulisan
Anda juga harus sesuai dengan media masa yang bersangkutan. Karena media masa
memiliki segmentasi tertentu ada yang tentang bisnis, politik, dan lain
sebagainya. Dari media tersebut coba perhatikan bagian mana yang merupakan
tulisan dari pengirim. Silakan lihat daftar media masa yang menerima tulisan.
Jangan kirimkan ke banyak media masa sekaligus Biasanya ada juga
penulis yang langsung mengirim ke banyak media masa sekaligus. Sebaiknya hal
ini dihindari. Kirim naskah Anda pada satu media masa. Jika ditolak, baru kirim
ke media masa yang lainnya.
9.
Membuat Pembaca
Penasaran
Kalau kamu nonton acara
news atau talkshow, coba perhatikan saat hendak jeda iklan. Sebelum iklan,
pembawa acara biasanya melontarkan pertanyaan terlebih dahulu pada narasumber
yang belum sempat dijawab narasumber.
Tujuannya apa? Agar
penonton penasaran dan tak pindah chanel. Dalam dunia buku, pembaca mungkin
juga akan berhenti membaca sebuah buku ketika ia merasa bosan pada bab-bab
tertentu.
Kamu bisa buat pembaca
penasaran di akhir bab agar mereka terus membaca buku karya kamu. Misalkan,
kalimat di akhir bab untuk buku non-fiksi: Itulah beberapa cara untuk selalu
berpikir positif.
Namun dalam hidup kadang
tak lepas dari masalah yang membuat kita lupa untuk berpikir positif. Lalu,
bagaimana caranya mengubah masalah menjadi peluang? Anda bisa baca di bab
berikutnya. Contoh kalimat di akhir bab untuk buku fiksi: Begitulah hari-hari
yang dijalani Mawar. Setiap hari, ia selalu dibuli oleh teman-temannya karena ayahnya
entah dimana, dan entah siapa. Ibunya tak pernah cerita soal itu. Ia kadang
menangis dan menjerit dalam hati. Ia berusaha kuat menghadapi penghinaan yang
ia terima. Namun sampai kapan ia mampu terus bertahan menghadapi perlakuan
teman-temannya yang selalu menyudutkannya?
Dan apakah hari-harinya
yang kelabu akan berubah? Itu untuk membuat pembaca penasaran untuk terus
membaca bukumu dari bab ke bab.
10. Manfaat mengikuti even-even
Saat ini banyak event-event penulisan di internet. Baik yang
berhadiah besar ataupun kecil. Dengan mengikuti event-event penulisan
sebenarnya ada beberapa manfaat yang bisa kita rasakan. Selain mungkin
mendapatkan hadiahnya. Berikut beberapa manfaat yang bisa kita petik dengan
mengikuti event-event penulisan:
Mengasah otak untuk mencari ide Biasanya event penulisan
memiliki tema tertentu dengan aturan tertentu. Hal itu tentu mengasah otak kita
untuk mencari ide dalam berkarya sesuai dengan tema yang telah ditentukan
Melatih disiplin menulis Setiap event penulisan tentu ada deadline-nya
sebagai batas akhir pengiriman naskah. Itu artinya kita dilatih untuk disiplin
membereskan tulisan kita sebelum waktu yang telah ditentukan
Memperbanyak pengalaman menulis Semakin sering mengikuti event
penulisan, kita akan semakin banyak pengalaman. Semakin tau apa yang harus
diperbaiki dari tulisan kita.
Memperbanyak karya Karya-karya yang lolos biasanya dibukukan
atau pun jika tidak, berarti Anda punya tambahan koleksi karya yang
sewaktu-waktu nantinya bisa dibukukan jika dikumpulkan.
Mengenal penulis-penulis lain Dengan mengikuti event-event
penulisan, Anda pun bisa mengenal penulis-penulis pemula lainnya lewat jejaring
sosial ataupun lainnya.
Memungkinkan mendapatkan hadiah Tentu dengan mengikuti
lomba-lomba menulis Anda juga berpeluang mendapatkan hadiahnya. Walaupun jika
tak menang pun sebenarnya Anda tetap mendapat manfaatnya.
11.
Cara Mengirim Naskah Ke Penerbit
dan Hal Yang Harus Diperhatikan
Diterbitkan oleh penerbit tentu merupakan hal yang paling
diinginkan bagi para penulis. Sebelum Anda mengirimkan naskah ke penerbit, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan
Siapkan Naskah Yang Sudah Rapi Jika kamu ingin karya kamu
dihargai oleh editor penerbit dan diterbitkan, kamu juga tentunya harus
menghargai karya kamu. Kamu harus siapkan naskah kamu yang sudah rapi. Bukan
mengirimkan naskah yang masih berantakan. Apalagi mengirimkan naskah yang belum
selesai. Perhatikan tata bahasa, penulisan yang benar, dan usahakan serapi
mungkin.
Pilih Penerbit yang Sesuai dengan Jenis Naskah Kamu Sebelum
mengirim naskah kamu, perhatikan apakah penerbit tersebut menerima naskah
sesuai dengan naskah yang kamu kirimkan atau tidak. Misalkan tulisan kamu
tentang Novel Islami. Tentu pilih penerbit yang menerbitkan Novel Islami.
Perhatikan Tata Cara Pengiriman dan Ketentuan Mengirim Naskah Ke
Penerbit yang bersangkutan Kamu juga harus memperhatikan tata cara dan
ketentuan pengiriman naskah ke penerbit yang bersangkutan. Misal, ada penerbit
yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula penerbit yang menerima
naskah dalam bentuk file lewat email. Dalam ketentuan pun biasanya penerbit
berbeda-beda. Misalkan untuk penerbit tertentu mensyaratkan naskah 100-15
halaman, kemudian ketentuan margin, dan ketentuan lain sebagainya.
Kirimkan Naskah Beserta Sinopsis dan Biodata Penulis Kirim
naskah Anda beserta sinopsis dan biodata penulis. Jika perlu kirim pula
proposal untuk meyakinkan penerbit yang bersangkutan.
Jangan Mengirim Naskah Ke Beberapa Penerbit Sekaligus Ini etika
yang perlu diperhatikan penulis. Kirimlah naskah Anda pada satu penerbit.
Tunggu sampai penerbit tersebut menerima atau menolak naskah Anda. Kemudian
Anda bisa kirim ke penerbit lainnya. Itulah cara dan beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam mengirim naskah ke penerbit. Pada penerbit mayor tidak semua
naskah akan diterima. Hanya sebagian kecil naskah yang akan diterima. Lain
halnya jika Anda mengirim ke penerbit indie yang pasti menerima naskah Anda.
Tentu keduanya punya kelebihan dan kelemahan masing-masing.
12.
Hal Yang
dipertimbangkan Penerbit dalam Menerima Naskah
Mungkin kamu sebagai penulis seringkali ditolak oleh penerbit.
Ada beberapa hal yang membuat penerbit menolak naskah kamu. Tentu penerbit,
terutama penerbit besar biasanya banyak mendapatkan kiriman naskah sehingga
mereka akan menyeleksi secara ketat. Hal yang dipertimbangkan adalah sebagai
berikut:
Kesesuaian dengan penerbit Jika naskah dirasa tidak sesuai untuk
diterbitkan di penerbit tersebut, tentu naskah akan ditolak. Misalkan, penerbit
yang menerbitkan naskah islami tentu akan menolak naskah yang tidak sesuai.
Kualitas naskah tentu menjadi faktor terbesar dalam penilaian.
Penulis Penulis yang telah terkenal akan lebih mudah
diprioritaskan. Walaupun bukan faktor penentu.
Nilai jual Ini salah satu hal yang terpenting juga. Karena
penerbit tentu tak mau usahanya rugi karena menerbitkan buku yang tak punya
nilai jual. Buku yang memiliki nilai jual akan mendapat prioritas. Jadi penting
untuk mempelajari penerbit yang sesuai untuk menerbitkan naskah Anda. Lalu Anda
juga harus memperhatikan kualitas naskah Anda, dan lebih bagus lagi kalau Anda
bisa yakinkan penerbit bahwa karya Anda memiliki nilai jual.
13.
Waktu Yang Tepat untuk
Menulis
Inilah beberapa waktu yang tepat untuk menulis:
Saat senggang atau sedang menunggu. Ketika sedang menunggu bisa
juga dimanfaatkan untuk menulis di catatan Anda, atau juga di gadget Anda. Saat
Anda ada waktu luang pun bisa dimanfaatkan.
Malam hari sebelum tidur Menulis biasanya efektif di saat kondisi
tenang dan tidak banyak suara. Saat malam hari menjelang tidur adalah saat yang
tepat untuk menulis.
Pagi hari Mungkin saat pagi hari setelah subuh Anda pun bisa
memanfaatkan waktu tenang untuk menulis. Apalagi kondisi masih fresh.
Saat ada ide Ini yang paling penting. Ketika Anda punya ide Anda
sebaiknya segera menuliskannya sebelum ide itu menguap dan menghilang. Minimal
Anda bisa menuliskan idenya terlebih dahulu.
14.
Banyak Cara
Menerbitkan Buku dan Jadi Penulis
Banyak orang yang ingin
jadi penulis sukses. Banyak orang ingin seperti Raditya Dika, Dewi Lestari,
Andrea Hirata, atau penulis besar lainnya. Untuk menjadi penulis besar seperti
mereka memang tak mudah. Kadang, untuk menembus penerbit besar saja sudah susah
bukan main. Tapi sulit bukan berarti tak ada jalan. Jalan untuk menjadi penulis
sukses selalu terbuka.
Penulis besar pun
berjuang untuk menerbitkan bukunya. Sebagai contoh misalnya, J.K Rowling dengan
karyanya yaitu Harry Potter, ternyata awalnya tak mudah untuk menerbitkan
naskah yang ia tulis. Naskah tersebut sempat ditolak 12 penerbit sebelum
akhirnya diterbitkan dan sukses menjadi buku paling laris yang membuatnya kaya
raya.
Selain J.K Rowling pun
banyak penulis sukses yang sempat mengalami banyak penolakan naskah. Salah satu
yang paling fonomenal adalah Kathryn Stockett yang menulis Novel The Help.
Naskah novel tersebut sempat ditolak 60 kali. Sekali lagi, 60 KALI sebelum
akhirnya diterbitkan dan jadi best seller. Ketika naskah kita ditolak penerbit,
jangan pernah berhenti untuk berjuang. Seperti yang dilakukan oleh J.K Rowling,
Kathryn Stockett, dan penulis sukses lainnya.
Tapi saat ini untuk
menerbitkan buku, tak selalu harus melalui jalur penerbitan mayor. Ada banyak
penulis sukses yang mengawali suksesnya menerbitkan buku dengan cara self
publishing.
Salah satunya adalah Dewi
Lestari yang mengawali menerbitkan buku dengan menerbitkannya sendiri sebelum
akhirnya ada penerbit besar yang tertarik untuk menerbitkan karyanya. Selain
Dewi Lestari, ada juga Clara Eng, seorang penulis produktif yang buku-bukunya
best seller juga mengawali suksesnya dengan menerbitkan buku sendiri sebelum
GPU tertarik menerbitkan karyanya.
Selain itu, AA Gym, Ary
Ginanjar Agustiar (pendiri ESQ) juga menerbitkan bukunya dengan cara self
publishing dengan mendirikan penerbitan sendiri. Selain mereka, banyak
penulis-penulis luar yang sukses menjual bukunya dalam bentuk digital melalui
Amazon Kindle. Salah satunya adalah Novelis John Locke yang mampu menjual
bukunya lebih dari 1 juta ebook yang membuatnya kaya raya. Jadi, selain
menerbitkan buku melalui penerbit mayor, untuk menerbitkan buku bisa juga
melalui penerbitan sendiri.
Selain itu bisa juga
menerbitkan melalui penerbit indie seperti Rasibook yang tidak menolak Naskah.
Apa pun cara yang dipilih untuk menerbitkan buku adalah pilihan masing-masing
penulis. Namun tentu jika karya penulis ingin dibaca oleh banyak orang, penulis
harus juga berupaya untuk mempromosikan karyanya. Sebagai contoh Raditya Dika
misalnya. Awalnya buku Raditya Dika tak terlalu laku dipasaran. Namun ia gencar
mempromosikan karyanya di media sosial hingga karyanya dikenal dan laku
dipasaran.
Begitu pula yang
dilakukan penulis-penulis lainnya. Apalagi jika nama kita belum dikenal sebagai
penulis buku oleh banyak orang. Selain itu, sebagai penulis juga harus selalu
memperbaiki karyanya agar pembaca semakin nyaman membaca karya-karya yang kita
buat.
15.
Di Belakang Buku
Setelah calon pembaca
melihat judul dan cover, mereka akan mencari informasi tentang buku yang
membuat mereka mulai tertarik. Setelah melihat bagian depan, mereka akan
melihat bagian belakang.
Biasanya di bagian
belakang ada sinopsis tentang buku tersebut untuk menginformasikan calon
pembaca tentang isi buku itu. Ada juga yang mencantumkan penggalan dialog dalam
buku itu. Selain itu, ada juga yang mencantumkan endorsment atau
komentar-komentar pembaca lainnya yang telah membaca buku itu. Biasanya dari
tokoh-tokoh terkenal sesuai bidangnya masing-masing. Yang mana pun pilihan Anda
ketika membuat buku, bagian di halaman belakang adalah space untuk menarik
calon pembaca yang bisa dimanfaatkan.
16.
Yang Perlu dilakukan
Penulis Setelah Bukunya Terbit
Setiap penulis pasti menginginkan bukunya terbit di sebuah
penerbit. Nah, jika bukunya telah terbit lantas apa yang dilakukan penulis?
Berikut adalah hal yang perlu dilakukan penulis:
Membantu Mempromosikan Bukunya Tentu setelah buku terbit tidak
ada jaminan bahwa buku tersebut laris di pasaran. Penulis juga perlu membantu
mempromosikan karyanya. Misalkan melalui socialk media atau pun seminar, bedah
buku, dan lain sebagainya. Hal ini tidak wajib memang. Tapi tentu akan
memberikan nilai tambah bagi penjualan bukunya. Seperti yang dilakukan Raditya
Dika misalnya. Pada saat pertama kali bukunya terbit, ternyata bukunya Raditya
Dika tidak terlalu laku di pasaran. Kemudian ia gencar berpromosi. Salah satu
di antaranya dengan menyuruh pembacanya berfoto dengan bukunya dan
menguploadnya di social media. Hingga kini buku-bukunya Raditya Dika selalu
laris di pasaran.
Perbaiki Naskah Buku tersebut Setelah bukunya terjual dan dibaca
banyak orang, tentu ada kritik dari pembaca. Jika dalam buku itu terdapat
kesalahan atau sesuatu yang kurang tentu sebagai penulis harus memperbaikinya
agar di cetakan berikutnya bukunya lebih baik lagi.
Terus Berkarya Seorang penulis tentu bukan hanya menerbitkan 1
buku kemudian berhenti berkarya. Tapi seorang penulis sejati terus menghasilkan
karya walau pun namanya telah melambung dan telah mendapatkan royalty yang
melimpah sekalipun
17.
Jalan untuk Jadi Penulis Sukses
Mungkin ada di antara
Anda yang telah menulis selama bertahun-tahun, tapi naskah Anda selalu ditolak
penerbit. Jangan buru-buru membuang naskah Anda, karena penulis sukses pun
awalnya mengalami penolakan. J.K Rowling pun awalnya naskahnya ditolak 12 kali,
begitu pun penulis lainnya. Naskah ditolak, Anda setidaknya punya 2 pilihan:
mau terus berjuang, atau berhenti.
Jika terus berjuang, akan
ada 2 pilihan lagi: mau terus mengirimkan ke penerbit mayor, atau diterbitkan
secara self publishing. Ternyata faktanya banyak juga penulis yang sukses
melalui jalur self publishing. Sebut saja Amanda Hocking yang mampu menjual
bukunya jutaan copy melalui internet, begitu juga dengan J.R Rain yang mampu
menjual novelnya lebih dari 400 juta copy, dan banyak lagi.
Mereka mampu menjual
karyanya tanpa melalui toko buku konvensional. Di sisi lain, banyak juga
penulis Indonesia yang awalnya menerbitkan buku secara indie/self publishing,
lalu kemudian karena karyanya potensial, akhirnya diterbitkan oleh penerbit
besar dan laris. Jadi, sebenarnya ada banyak jalan untuk menjadi penulis
sukses. Yang terpenting adalah teruslah melangkah dan jangan berhenti. Jadikan
menulis sebagai kebutuhan bukan kewajiban
Jadi kesimpulan dari ibu Dra.Sri
Sugiastuti,M.Pd adalah menulis itu adalah suatu keterampilan, bukan bakat. Jadi
latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar kita. Jadikan menulis
dan membaca sebagai gaya hidup. Membaca yang selektif dengan kacamata yang
utuh. Beristiqamahlah dalam menulis. Biarkan tulisan menemui takdirnya. Jangan
risau, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas.
Menulislah apa yang disukai dan dikuasai.
Alhamdulillah dari
perkuliahan yang ketiga ini, semoga kita semakin semangat untuk terus belajar
dan belajar untuk menulis. Kendala dalam menulis dan menerbitkan buku pasti
ada, tapi semoga kita dapat melalui semua prosesnya dengan indah. Aamiin. DJTIS
kata Ibu Fatimah sang moderator hebat dalam kuliah belajar menulis gelombang 12
ini.
Demikian resume kuliah
ketiga belajar menulis yang dapat saya sampaikan. Terima kasih dan semoga
bermanfaat bagi kita semua yang ingin belajar menulis.
Luar biaSa. Lengkap sekali
BalasHapusTerima kasih Om Jay..semoga makin semangat menulis setiap hari seperti yang Om Jay katakan..
Hapuskereenn....
BalasHapusTerima kasih Ibu..
HapusSemangat kakak
BalasHapusOk..sama-sama belajar menulis..
HapusLengkap sekali buu
BalasHapusAlhamdulillah Ibu..semoga bermanfaat.
HapusAlhamdulillah sudah membuat resume lengkap dan bermanfaat
BalasHapusterima kasih Ibu, motivasi yang Ibu berikan sangat luar biasa..sangat menginspirasi Ibu..
HapusMasya Allah, luar biasa bu lengkap🥰👍👍
BalasHapusSalam kenal dari latifah di Subang
Terima kasih Ibu..masih belajar menulis.
HapusSalam kenal juga Ibu, saya Anik dari Pati-Jateng
Wow...isinya lengkap luar biasa
BalasHapusSalam kenal dari bu Aning
Terima kasih Bu Aning..salam kenal juga ya Bu..Kita sama-sama dari Pati sepertinya ya Bu.. :)
HapusWuiiiih mantuuuul bu guru, hebat resumenya
BalasHapusTerima Kasih Ibu..salam literasi
HapusMasyaAllah ... luar biasa tulisanya
BalasHapusTerima kasih, masih belajar Ibu..
HapusLengkap sekali bu... Mantap sukses selalu
BalasHapusaamiin..terima kasih, sukses buat kita semua pak
HapusLuar biasa tulisannya rapi
BalasHapusTerima kasih Ibu..
Hapussalam literasi..semangat menulis
Paket komplit, mantap
BalasHapusTerima kasih, Ibu..
HapusWah...luar biasa sekali Bu...resumenya lengkap dan runut...saluut
BalasHapusTerims kasih pak, salam literasi..
HapusMantap... luar biasa
BalasHapusTerima kasih bu...salam literasi..
Hapus