Tampilkan postingan dengan label RESUME BELAJAR MENULIS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RESUME BELAJAR MENULIS. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Agustus 2020

ENCON RAHMAN: KIAT MENULIS BUKU BEST SELLER



RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

Pertemuan ke-27: Jumat, 31 Juli 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00 WIB
Narasumber: Encon Rahman
Tema: Cara Menulis Buku Best Seller
Oleh: Anik Sudarwati, S.Pd.

Selamat malam guru-guru hebat di seluruh Indonesia, semoga selalu sehat dan bahagia. Saya akan membagikan hasil resume dari Kegiatan Belajar Menulis Bareng Om Jay, PGRI, dan Penerbit Andi melalui WAG. Bergabung di grup ini merupakan hal yang membanggakan bagi saya, karena Om Jay selalu menghadirkan narasumber yang hebat dengan berbagai prestasi. Narasumber kali ini adalah Bapak Encon Rahman. Beliau mempunyai hobi berpikir dan menulis, membuahkan prestasi sangat membanggakan. Kebanggaan itu bukan hanya untuk diri dan keluarganya, tapi juga untuk Kabupaten Majalengka, khususnya untuk institusi pendidikan di Kabupaten Majalengka.

Berikut ini saya sampaikan biodata lengkap Bapak Encon Rahman. Silakan klik link di bawah ini untuk melihat dan membaca. 👇


Untuk membaca berbagai prestasi yang pernah Pak Encon raih, dapat dibaca melalui laman di bawah ini.



Materi yang beliau sampaikan pada malam hari ini adalah tentang 6 kiat menulis buku best seller. Sebelum ke inti materi
  • Tujuan Menulis Buku:
  1. Untuk mengembangkan budaya literasi dan koleksi pribadi. Biasanya berbentuk buku keroyokan. (Penulis level 1)
  2. Untuk kenaikan tingkat biasanya untuk pengembangan publikasi ilmiah. (Penulis level 2)
  3. Untuk mencari uang/finansial. Penulisnya ini bisa dikatakan penulis tingkat tinggi, karena karyanya bisa dinikmati dan bermanfaat bagi banyak orang. Kita harus mempelajari juga bagaimana cara memasarkan buku.(Penulis level 3)

Pak Encon menjelaskan pada kami bahwa jenis buku yang dapat dijadikan untuk kenaikan pangkat yaitu sebagai berikut.
  1. Karya bersama atau antologi
  2. PTK dan best practise
  3. Tulisan ilmiah populer ( artikel)
  4. Tulisan hasil penelitian
  5. Buku teks pelajaran
  6. Buku pengayaan
  7. Buku pedoman guru
  8. Modul/ diklat pelajaran
  9. Buku bidang pendidikan
  10. Karya terjemahan
  • Karya bersama: Buku pendidikan yang ditulis maksimal oleh 4 orang penulis. Nilai angka kredit penulis utama: 40%, dan penulis pembantu 1,2,3: 20%
  • PTK dan Best Practise: Publikasi hasil penelitian dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Dimuat di jurnal yang berISBN nilai AK 4. Kalau di jurnal ilmiah terakreditasi nilai AK 3.
  • Artikel populer: Tulisan ilmiah yang dipublikasikan di media massa seperti koran dan majalah yang menyangkut bidang pendidikan. Angka kredit artikel: tingkat nasional: 2, seperti Kompas. Tingkat provinsi: 1,5, Seperti Radar, tribun.
  • Buku Teks Pelajaran: Buku yang berisi buku pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu yang diperuntukkan bagi peserta didik pada suatu jenjang pendidikan tertentu atau sebagai pegangan mengajar guru baik sebagai buku utama maupun pelengkap. 
Angka kredit buku teks pelajaran lolos BSNP: 6.
Dicetak penerbit berISBN: 3.
Dicetak penerbit tidak berISBN: 1.
  • Buku Pengayaan: Buku pendalaman materi. AK nilainya 1,5.
  • Buku Pedoman Guru: Buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru yang terdiri dari: a. rencana kerja pengembangan pembelajaran bagi peserta didik, b. rencana pengembangan profesi guru sebagai guru pembelajar. AK nilainya 1,5.
  • Modul: Materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut. Sedangkan Diklat: Catatan tertulis suatu pelajaran atau bidang studi yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Angka kreditnya:
a. modul yang digunakan tingkat provinsi: 1,5
b. modul digunakan tingkat kabupaten/kota: 1
c. modul yang digunakan di sekolah: 0,5
  • Buku dalam bidang pendidikan: Buku yang berisi pengetahuan yang terkait dengan bidang kependidikan. Buku ini harus bermanfaat bagi guru dan siswa.
Angka kreditnya:
a. dicetak penerbit berISBN: 3
b. dicetak penerbit yang belum berISBN: 1,5
  • Buku terjemahan: Karya tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke bahasa Indonesia atau sebaliknya yang akan digunakan untuk membantu proses pembelajaran. Angka kreditnya: 1
Apa itu Buku Best Seller?
Buku Best Seller adalah: Buku yang laris manis dalam waktu jangka pendek sejak diterbitkan. Kriterianya adalah laku terjual 30-50 ribu pertahun serentak di seluruh toko buku. Nah, berikut ini tips menulis buku best seller.

Kiat Menulis Buku Best Seller menurut Pak Encon:
  1. Menulis buku 2 jam setiap hari lebih baik daripada sepuluh jam dalam dua hari.
  2. Miliki dan kumpulkan buku tematik agar mudah menambah wawasan saat menulis buku yang sejenis. Seperti buku penunjang, bisa juga kliping untuk menambah wawasan kita sehingga kualitas tulisan kita semakin baik.
  3. Menulis buku lebih baik di sepertiga malam atau antara pukul 03.00 s.d 06.00 pagi.
  4. Menulis buku harus seizin suami atau istri
  5. Sebelum menulis buku dianjurkan kita punya wudlu agar tulisan kita mempunyai ruh.
  6. Menulis resume karya orang lain dengan tema yang sejenis sesuai dengan buku yang kita tulis.
Perbedaan antara resume dan ikhtisar menurut Pak Encon:
Resume: Menulis ringkasan dari tulisan yang panjang dengan mengambil bagian pokoknya. Dalam menulis resume tidak boleh ditambah pendapat pribadi. Resume yang menarik adalah resume yang tulisannya, sistematikanya bagus.
Ikhtisar: Menulis ringkasan dengan cara menuliskan bagian pokoknya berdasarkan pemahaman sendiri.

Langkah menulis resume yang baik:
  1. membaca buku
  2. menemukan gagasan pokok
  3. menuliskan kembali gagasan pokok secara berurutan
  4. menuliskan resume yang padat dan singkat
  5. mempublikasikan resume, bisa di blog atau media sosial lain seperti facebook.
Di dalam proses pembuatan buku, ada 2 jenis penulis buku.
  1. Penulis pemula yaitu penulis yang betul-betul tidak tahu bagaimana langkah menulis buku
  2. Penulis mahir yaitu penulis yang sudah mahir dan memahami proses dan tahapan menulis buku.

Akhirnya Pak Encon memberikan pesan kepada peserta bahwa:
Jangan takut salah dalam menulis, tetapi takutlah jika tidak bisa memperbaiki kesalahan. Lakukan saja dan lebih baik lagi jika menulis ada mentornya.
Yakini bahwa tujuan kita menulis untuk mencari ridho Allah SWT bukan hanya sekedar finansial dan angka kredit.

Dan satu lagi dari Pak Encon Rahman
Ala bisa karena biasa, Ala bisa karena dipaksa


Terima kasih Pak Encon atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, Omjay, dan semua yang telah mendukung kegiatan belajar menulis.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan untuk perbaikan tulisan saya ini.

Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, lihatlah apa yang terjadi...


 

Anik Sudarwati, S.Pd.
Guru SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng

Kamis, 30 Juli 2020

Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH: Motivasi dari Guru Berprestasi NTT


RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

Pertemuan ke-26: Rabu, 29 Juli 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00 WIB
Narasumber: Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH.
Tema: Motivasi Berprestasi
Oleh: Anik Sudarwati, S.Pd.

Selamat malam guru hebat di seluruh Indonesia, semoga selalu sehat dan bahagia. Saya akan membagikan hasil resume saya dari Kegiatan Belajar Menulis Bareng Om Jay, PGRI, dan Penerbit Andi melalui WAG. Bergabung di grup ini merupakan hal yang membanggakan bagi saya, karena  Om Jay selalu menghadirkan narasumber yang hebat dengan berbagai prestasi. Sehingga saya dan semua peserta mendapatkan ilmu yang sangat barharga dan bermanfaat.

Profil Ibu Lilis
Narasumber Ibu Lilis adalah salah satu dari banyak guru berprestasi di Indonesia. Beliau berasal dari Kupang, NTT. Beliau adalah penulis Buku Best Seller dengan judul Guru Adalah Inspirasi. Berikut ini saya sampaikan biodata Ibu Lilis.


Guru Inspirasi
Ibu Lilis merupakan guru yang berprestasi. Ibu Lilis selain mengajar dan menulis buku, beliau sekarang tengah belajar menjadi editor buku. Beliau menjadi instruktur di Provinsi NTT untuk mata pelajaran PPKn jenjang SMP. Beliau juga sebagai narasumber Literasi di daerah perbatasan. Medan kerja beliau sebagai instruktur sangat sulit, karena kondisi jalan yang belum bagus. Apalagi saat hujan turun, melewati tengah hutan sendirian. Beliau pun pernah terjatuh di tengah perjalanan. Hingga beliau mendapat julukan DPR jalanan. Namun, semua itu tidak membuat semangat Ibu Lilis kendur, malah seperti Otot Kawat Balung Wesi kalau orang Jawa bilang. Waw, sungguh hebat Ibu Lilis.

Berkat menulis buku, Ibu Lilis dapat menjadi Instruktrur, Narasumber, atau yang lainnya yang berhubungan dengan mendidik para guru. Untuk menjadi semua itu memang harus mengikuti Diklat terlebih dahulu. Tetapi Ibu Lilis saat menjadi Narasumber Literasi Daerah Perbatasan, beliau tidak Diklat terlebih dahulu. Beliau diminta menjadi Narasumber karena beliau adalah penulis buku.

Ibu Lilis memang hebat, bagaimana tidak? Beliau melakukan perjalanan sebagai narasumber di daerah perbatasan kadang harus ikut truk proyek. Itu beliau lakukan agar tidak terlambat untuk mengajar para guru di daerah perbatasan.

Ibu Lilis selalu bersyukur dan menikmati segala anugerah yang Allah berikan pada beliau, entah dalam keadaan apapun. Rasa syukur itu beliau ukir dalam goresan pena. Karena menurut Ibu Lilis bahwa goresan pena itulah yang akan membekas pada sanubari dan menjadi sejarah indah bagi generasi kita. 

Ibu Lilis seorang yang suka berbagi. Beliau membagikan materi PPT saat menjadi Narasumber Literasi  sampai keliling NTT pada semua peserta belajar menulis. Lalu bagaimana Ibu Lilis memotivasi para guru di perbatasan? Beliau  memotivasi mereka dengan memberi gambaran bahwa menulis  itu mudah. Lalu beliau membantu mencarikan penerbit yang murah biayanya yang dapat dijangkau oleh guru-guru di perbatasan.

Motivasi Menulis
Motivasi Ibu Lilis sampai menjadi penulis yang handal adalah beliau ingin hidup yang tak pernah mati, maksudnya yaitu dengan menulis, maka saat kita sudah meninggal pun masih mempunyai rekam jejak berupa tulisan. Ibu lilis membagikan pada kami tentang tips menulis. 
  • menulislah dengan penuh rasa percaya diri
  • setelah nulis jangan langsung direvisi
  • lanjut nulis lagi, nulis sampai dapat banyak tulisan
  • setelah itu dinginkan pikiran
  • keesokan harinya kita bisa lanjutkan membaca dan merevsi tulisan dengan hati
  • karena tulisan yang ditulis dengan hati, akan sampai ke hati pembaca
Buku-buku yang beliau tulis pun sudah terjual sampai di banyak negara di dunia. Seperti Denmark, Cina, Malaysia, Songapore, Thailand dan berbagai kab/kota di Indonesia (Papua, Kalimantan, Sumatra, Aceh, Jogja, Solo, Sorabaya, Jakarta, Bandung, Ambon, Ternate).

Ibu Lilis benar-benar menginspirasi kita semua. Karena prestasi dan hebatnya beliau dalam berkarya. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari materi ini. Dan ke depan kita bisa menulis dengan mudah.

Kesimpulan:

Menulis semudah ceplok telur. Menulis adalah luapan dari rasa cinta yang tak sampai. Maka menulislah agar cinta kita dapat tersampaikan melalui tulisan.



Terima kasih Ibu Lilis atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, Omjay, dan semua yang telah mendukung kegiatan belajar menulis.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan untuk perbaikan tulisan saya ini.

Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, lihatlah apa yang terjadi...



Anik Sudarwati, S.Pd.
Guru SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng

Selasa, 28 Juli 2020

Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd.: Motivasi untuk Berprestasi




RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

Pertemuan ke-25: Senin, 27 Juli 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00 WIB
Narasumber: Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd
Tema: Motivasi Berprestasi
Oleh: Anik Sudarwati, S.Pd.

Selamat malam Bapak/Ibu guru hebat di seluruh Indonesia. Semoga selalu sehat dan bahagia. Saya akan membagikan hasil resume dari Kegiatan Belajar Menulis bareng Omjay, PGRI, dan Penerbit Andi. Narasumber kali ini yaitu Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd dengan materi motivasi berprestasi. Pak Sigit Suryono adalah Guru SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul, DIY.

Sukses dan berprestasi adalah impian hampir satiap orang. Untuk menjadi sukses mungkin bisa kita dapatkan jika kita gigih dalam bekerja. Namun, untuk sukses sekaligus berprestasi memerlukan usaha dan kerja keras yang maksimal. Seperti narasumber Pak Sigit, beliau telah mencapai kesuksesan dan berprestasi dalam berkarir. Di balik kesuksesan dan prestasinya yang luar biasa itu, beliau telah mengalami proses yang sangat panjang. Untuk itu, mari kita simak CV beliau berikut ini.


Setelah membaca CV Pak Sigit, tentu yang ada di pikiran saya yaitu begitu banyak prestasi yang beliau raih selama ini. Perjuangan beliau pun tidak ada yang sia-sia. Berkat semangatnya untuk berprestasi, beliau bisa mendapatkan semua itu. Kemudian beliau membagikan pengalaman untuk mencapai prestasinya.

Sejarah untuk Berprestasi

Kata beliau, untuk bisa berprestasi seperti yang beliau capai saat ini, berawal dari proses perjalanan pendidikan di SD. Saat itu beliau merupakan juara 1 dari kelas 1 sampai ke 6 di Raport. Namun hal yang sangat ingin beliau cita-citakan tidak terkabul yaitu ingin mengikuti lomba cerdas cermat tingkat kecamatan. Setiap sekolah dipilih 3 orang siswa terbaik yang akan dikirim ke lomba tersebut, saat beliau kelas 4 teman-teman yang terpilih untuk mengikuti lomba adalah siswa kelas 5. Dan saat beliau kelas 5 yang dikirim oleh sekolah untuk maju lomba CCA adalah siswa kelas 6 namun saat beliau kelas 6 yang dikirim oleh sekolah untuk lomba CCA adalah siswa kelas 5 maka pupus sudah harapan untuk ikut lomba yang beliau idam-idamkan.

Untuk jenjang setelah SD tidak ada yang bisa beliau banggakan karena saat di SMP peringkat kelas beliau di kisaran 41, 39, 35, dan terbaik hanya 24 dari 44 siswa dalam kelas itupun di sekolah beliau ada 10 kelas sehingga di SMP beliau tidak bisa berbuat banyak dan tenggelam. Demikian juga saat di SMA maupun saat kuliah S1 tidak ada perubahan berarti yang beliau alami.

Di SMA beliau merupakan salah satu orang yang menarik diri dari pergaulan. Beliau masuk S1 pada tahun 1995. Dan baru di S1 beliau mulai tumbuh percaya diri untuk ikut organisasi di kampus. Sebagai pengurus HMJ Fisika UNY dan selanjutnya menjadi Pengurus Senat Fakultas FPMIPA UNY untuk seksi bakat dan minat. Karena asyiknya menjadi pengurus senat beliau hampir DO saat S1 7 tahun beliau tempuh untuk menyelesaikan kuliah sampai tidak berani untuk mengikuti pelepasan wisuda di Fakultas, dan hanya mengikuti Wisuda terus pulang ke rumah. Selanjutnya beliau melanjutkan S2 di UNY mengambil jurusan Teknologi Pembelajaran dan lulus 2006.

Perjalanan sekolah beliau itulah sebenarnya yang memunculkan motivasi berprestasi yang beliau miliki sampai saat ini. Untuk menjadi orang yang berprestasi yang beliau pegang adalah kata-kata mutiara dari orang tua beliau. Ibu beliau adalah pensiunan guru SD demikian juga ayah. Mereka mendidik dengan sangat santun dan sangat baik yang beliau rasakan saat beliau jatuh mereka ada di dekat beliau, merengkuh dengan sepenuh hati dengan tetes mata dan doa mereka. Saat beliau Berhasil mereka pulalah yang selalu mengingatkan untuk terus berjuang dan belajar karena semua yang kita peroleh saat ini hanya fana dan akan segera berlalu saat even tersebut berakhir.

Motivasi Berprestasi

"Menang cacak kalah cacak" ini adalah mutiara kata dari ibu yang beliau pegang saat ini. Saat kita ada kesempatan untuk mengikuti suatu lomba, atau suatu kegiatan maka lakukanlah dengan maksimal seolah-olah tidak ada lomba lagi setelah itu masalah menang atau kalah, sukses atau gagal itu hal yang biasa dalam perlombaan. Maka dari itu setiap beliau mengikuti berbagai event baik itu tingkat kabupaten, propinsi, maupun nasional pasti akan beliau lakukan dengan sepenuh hati dan fokus.

Jadi kunci keberhasilan kita adalah kita fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan sepenuh hati. Arti dari fokus ini adalah kita harus bisa memilah dan memilih jenis kegiatan atau prestasi apa yang ingin kita raih. Jangan karena kesempatan semua ingin kita ikuti yang terjadi adalah kita tidak fokus pada lomba atau kegiatan yang kita ikuti tetapi pikiran dan kesempatan kita akan terbagai dengan berbagai event.

Beliau mengetakan seperti itu karena pengalaman mengikuti berbagai ajang lomba di awal yang mengikuti event-event. Beliau pernah dalam satu kesempatan mengikuti dua sampai tiga ajang lomba yang pada akhirnya gagal semuanya dan itupun berlulang kali terjadi dari tahun 2008 beliau ikut pertama lomba tingkat nasional dan baru bisa berhasil pada tahun 2015 itupun akhirnya beliau tau bahwa kita harus mengikuti ajang lomba maupun prestasi yang lain dengan menentukan target dan juga selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan.

Bagi Bapak ibu yang ingin berpestasi 1) Belajarlah terus sepanjang hanyat dan selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan. 2) Tidak usah khawatir kalah dalam perjuangan, karena kalah adalah prestasi yang tertunda. 3. Fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan berbuat maksimal insya Allah prestasi bapak ibu tinggal menunggu di depan mata.

Kemudian bapak ibu: untuk mencapai prestasi yang maksimal maka pelajarilah seluruh gaya selingkung masing-masing jenis lomba dengan detail dan persiapkan seksama jangan terburu-buru, siapkan dan luangkan waktu untuk kegaitan tersebut. Buat tampilan dan karya yang semenarik mungkin pasti akan berhasil. Terus jangan lupa siapkan  portofolio kita dengan seksama sehingga akan memudahkan kita dalam mengikuti berbagai jenis event lomba. Sukses selalu buat bapak ibu hebat di group ini semoga kelak menjadi orang-orang yang hebat dan bisa menginspirasi teman-teman yang lain.

Tips Berprestasi

Untuk ajang prestasi yang paling utama yang beliau raih adalah menjadi Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional pada tahun 2015. Untuk meraih kejuaran tersebut ini tips yang beliau lakukan:

  1. Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.
  2. Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
  3. Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung]
  4. Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
  5. Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat]

Kesimpulannya adalah:

Kunci keberhasilan kita adalah kita fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan sepenuh hati. Arti dari fokus ini adalah kita harus bisa memilah dan memilih jenis kegiatan atau prestasi apa yang ingin kita raih. Jangan karena kesempatan semua ingin kita ikuti yang terjadi adalah kita tidak fokus pada lomba atau kegiatan yang kita ikuti tetapi pikiran dan kesempatan kita akan terbagai dengan berbagai event.

Terima kasih Pak Sigit atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, Omjay, dan semua yang telah mendukung kegiatan belajar menulis.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan untuk perbaikan tulisan saya ini.


Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, lihatlah apa yang terjadi...



Anik Sudarwati, S.Pd.
Guru SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng
Blog: http://aniksudarwati22.blogspot.com/

Sabtu, 25 Juli 2020

LUKMAN HAKIM: MENGUBAH PTK MENJADI BUKU


RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

Pertemuan ke-23: Rabu, 22 Juli 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00 WIB
Narasumber: Lukman Hakim
Tema: Mengubah PTK Menjadi Buku
Oleh: Anik Sudarwati, S.Pd.

Selamat malam Bapak/Ibu guru hebat di seluruh Indonesia. Senang sekali malam ini saya bisa mengikuti Kegiatan Belajar Menulis bareng Omjay dkk, PGRI, serta didukung oleh Penerbit Andi. Seperti biasa setelah selesai mengikuti kegiatan ini, saya akan membagikan hasil ilmu yang saya peroleh. Kegiatan malam ini dibuka oleh Omjay dan dilanjutkan Bu Kanjeng selaku moderator. Narasumber Bapak Lukman Hakim dari Jawa Timur. Beliau akan menyampaikan materi tentang "Mengubah PTK Menjadi Buku".

Pak Lukman mendedikasikan diri kepada pengembangan diri guru, mulai Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah, dan Karya Inovatif. Maka dari itu beliau memiliki beberapa lembaga yang mendukung pengembangan diri guru, antara lain:
  1. Pusat Pengembangan Profesi Guru Jawa Timur: sebagai wadah pelatihan pengembangan diri
  2. Penerbit Delta Pustaka: sebagai wadah Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif
  3. Jurnal Inovasi Pembelajaran: sebagai wadah Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif
Selain memiliki beberapa lembaga tersebut, Pak Lukman juga menggagas beberapa pelatihan antara lain:
  1. Nulis PTK bareng, pada pelatihan ini Pak Lukman megupas materi mulai pembuatan proposal PTK sampai menjadi buku, semua materi ini dapat kita simak melalui youtube Pak Lukman yaitu https://www.youtube.com/playlist?list=PLVYSTXgn1aHpeLCJGss9e9a550vAVcirW . 
  2. PTK jadi Buku, pada pelatihan ini PTK yang sudah jadi dari hasil pelatihan 1 kemudian diubah menjadi buku referensi atau buku pendidikan. Materi ini dapat disimak melalui https://www.youtube.com/playlist?list=PLVYSTXgn1aHr8y3lCtWJm0r_0DhNTypnJ. Kata Pak Lukman sudah ada angkatan 2 yang bisa menghasilkan 90 karya buku pendidikan atau buku referensi berISBN yang diterbitkan oleh Delta Pustaka.
  3. Selanjutnya Pak Lukman juga menggagas pelatihan Quick Writing Series, pelatihan ini untuk para guru yang tidak menulis PTK dan PTK jadi Buku. QWS  Materi ini dapat disimak melalui channel youtube https://www.youtube.com/playlist?list=PLVYSTXgn1aHreRS-xkH5HLeNk-TTnn55f
  4. Pada masa pandemi ini, Pak Lukman membuat pelatihan Nulis Modul Bareng yang dapat kita simak melalui channel youtube Pak Lukman yang ini https://www.youtube.com/playlist?list=PLVYSTXgn1aHpJEsLql5WgZYg105rDo15V
Bapak/Ibu semua, kita juga bisa membaca semua tulisan Pak Luman melalui blog dan juga youtube http://kelaskuonline.id/ dan https://www.youtube.com/channel/UCRSNsd3kVms_bneVKetRW7g

Pada akhir kegiatan, Pak Lukman memberikan tiga buku secara gratis kepada kami yaitu buku PTK yang diubah menjadi buku tentang Mind Map, buku Tesis jadi buku, dan buku Catatan Harian Seorang Guru.

Cara membuat buku catatan harian guru adalah dengan membuat outline sederhanan yang berisi pendahuluan, isi, dan penutup. 
  • Pendahuluan berisi pengalaman menarik dalam aktivitas sebagai guru.
  • Isi berisi kejadian yang dialami dalam sudut pandang yang menginspirasi.
  • Penutup berisi hal-hal yang dapat diambil pelajarannya oleh pembaca.
Berikut ini contoh hasil karya Pak Lukman:






Untuk membuat PTK menjadi buku, kalau di Penerbit Delta Pustaka miniman 80 halaman dengan tujuan agar punggung bukunya kelihatan. PTK yang lengkap dengan lampirannya pun Pak Lukman pernah menulis sampai 150 halaman.

LKS juga bisa dibukukan, tetapi jika diberi kelas maka harus berjilid. LKS yang akan dibukukan, apabila bukunya sudah berISBN dan berjilid, maka tidak perlu ada validasi dari Dinas Pendidikan.

PTK yang sudah diajukan untuk kenaikan pangkat, apabila ingin dibukukan juga sangat bisa. Maka buku dari PTK itu pun akan dapat angka kredit lagi.

Tentang QWS jika dijadikan buku dan antar bab tulisannya berbeda dengan tema kata Pak Lukman juga bisa karena QWS itu beliau buat konsep bebas jadi tidak ada aturan bahwa tulisan harus runtut. 

Nah, tips agar tulisan kita bisa bagus menurut Pak Lukman, menulis itu masalah rasa, dan rasa tidak akan dipengaruhi oleh latar belakang. Seperti Pak Lukman yang orang fisika dan tidak ada background bahasa sama sekali. Tetapi beliau mempunyai kekhasan yaitu menulis santai dan serius. Kemudian siapapun yang belajar menulis dan terus menulis, maka akan menemukan gaya menulis. Maka dari itu, mulailah menabung tulisan dari sekarang agar tulisan itu bisa dibukukan.

Kesimpulannya:

Menulis adalah tentang rasa, percayakan diri kita untuk tetap menulis. Menulislah dengan gaya tulisan yang kita kuasai agar menjadi tulisan yang bagus dan enak dinikmati oleh pembaca.


Terima kasih Pak Lukman atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, Omjay, dan semua yang telah mendukung kegiatan belajar menulis.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan untuk perbaikan tulisan saya ini.


Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, lihatlah apa yang terjadi...



Anik Sudarwati, S.Pd.
Guru SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng
Blog: http://aniksudarwati22.blogspot.com/

Jumat, 24 Juli 2020

SRI MELNI: MENULIS SAMBIL TERSENYUM DAN SEMUDAH BICARA



RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

Pertemuan ke-24: Jumat, 24 Juli 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00 WIB
Narasumber: Sri Melni
Tema: Berbagi Pengalaman dalam Menulis
Oleh: Anik Sudarwati, S.Pd.

Selamat malam Bapak/Ibu guru hebat di seluruh Indonesia. Senang sekali malam ini saya bisa mengikuti Kegiatan Belajar Menulis bareng Omjay dkk, PGRI, serta didukung oleh Penerbit Andi. Seperti biasa setelah selesai mengikuti kegiatan ini, saya akan membagikan hasil ilmu yang saya peroleh. Kegiatan malam ini dibuka oleh Omjay dan dilanjutkan Bu Kanjeng selaku moderator. Narasumber Ibu Sri Melni dari Sumbar. Beliau akan membagi pengalamannya dalam menulis menggunakan aplikasi "Writer Plus".

Bu Melni memperkenalkan diri terlebih dahulu. Beliau adalah Guru TIK SMPN 1 Gunung Talang. Beliau lahir di Nagari Koto Gadang Guguk Solok, 11 Mei 1976. Beliau aktif sebagai penggiat liteasi di Sumbar khusnya Kab.Solok. Selain menjadi guru juga aktif di organisasi Bundo Kanduang dan tim 11 RPJM Nagari.


Aplikasi Writer Plus ini dapat kita unduh melalui playstore. Ketika sudah terunduh dan kita buka aplikasinya, maka akan kita dapatkan tampilan yang seperti di bawah ini.


Nah, setelah kita dapatkan tampilan seperti itu 👆, langkah selanjutnya adalah kita klik tanda + yang ada di dalam lingkaran warna toska letaknya di sudut kanan bawah. Tanda tersebut fungsinya adalah untuk mengarahkan kita menulis di aplikasi writer plus. Selanjutnya akan muncul tampilan dengan kata have something to say dan ada tanda mikrophon di keyboard. Pada tahap ini, biasanya tampilan akan berbeda-beda menyesuaikan HP, karena keyboard pada HP tampilannya tidak sama. Jadi ada yang langsung tampak tombol mikrophonnya, ada yang harus mengaturnya dulu. Seperti HP punya saya, awalnya tampilannya tidak muncul tombol mikrophon.
 kemudian saya atur dengan menekan lama tombol samping koma, akan ada pilihan seperti ini 

lalu saya pilih Indonesia dengan tulisan tangan

seperti di bawah ini hasilnya,

Nah, itu sudah muncul tombol mikrophonnya. Kita tekan lama tombol mikrophon, lalu kita berbicara, nanti otomatis suara kita akan menjadi tulisan. Misalnya saya ucapkan kata selamat malam,

Kemudian kita klik tanda garis tiga, nanti akan berubah jadi titik tiga, di situ ada tulisan share yang bisa kita pilih untuk membagi tulisan kita. Setelah kita klik share, maka muncul pilihan 

Kita bisa membagi tulisan dalam bentuk teks, file, dan juga foto. Berikut ini contoh tulisan saya tadi yang saya kirim ke WA dalam bentuk teks file dan foto.



Dengan aplikasi ini, kita menjadi lebih mudah dalam menulis. Menulis menjadi bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, tanpa harus di depan laptop. Karena dengan kita berbicara saja melalui aplikasi itu, kita sudah bisa menghasilkan banyak tulisan. Tulisan itu pun bisa kita pindahkan ke laptop. Artinya menulis sambil tersenyum dan semudah berbicara.

Aplikasi ini sangat mudah penggunaannya, karena ketika kita sedang berpergian dan di situ kita mendapatkan ide, maka kita bisa segera menuliskan ide tersebut tanpa menunggu waktu yang lama.

Materi malam ini sungguh bermanfaat untuk mendukung kita dalam dunia menulis. Semoga ke depan kita bisa mempraktikkannya dan bisa menulis setiap hari. Ketika menulis menjadi semudah berbicara, di situ terasa menyenangkan.

Kesimpulannya:

Menulis mudah seperti berbicara dengan menggunakan aplikasi writer plus untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Keuntungannya kita tidak harus punya waktu tersendiri dalam menulis. Segeralah tulis apa yang ada di pikiran kita.

Terima kasih Ibu Melni atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, Omjay, dan semua yang telah mendukung kegiatan belajar menulis.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan untuk perbaikan tulisan saya ini.

Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, lihatlah apa yang terjadi...



Anik Sudarwati, S.Pd.
Guru SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng
Blog: http://aniksudarwati22.blogspot.com/


Selasa, 21 Juli 2020

Akbar Zainudin: Langkah-Langkah dalam Menulis Buku


RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

Pertemuan ke-22: Senin, 20 Juli 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00 WIB
Narasumber: Akbar Zainudin
Tema: Motivasi Menulis
Oleh: Anik Sudarwati, S.Pd.


Selamat malam Bapak/Ibu Guru Hebat di suluruh Indonesia. Semoga selalu sehat dan bahagia. Saya akan membagikan hasil resume kuliah online belajar menulis bareng Omjay, PGRI, dan Penerbit Andi via WAG. Narasumber kali ini adalah Bapak Akbar Zainudin. Beliau adalah penulis buku best seller "Man Jadda Wajada", akan memberikan materi Motivasi Menulis. Kuliah dibuka oleh Omjay dan moderatornya adalah Ibu Sri Sugiastuti. Setelah kuliah dibuka oleh Omjay, dilanjutkan oleh Bu Sri dengan memersilakan narasumber untuk mengisi materi malam hari ini.

Bapak Akbar Zainudin menyapa dengan salam dan ucapan terima kasih kepada Omjay dan rekan rekan semua yang bergabung dalam kegiatan belajar menulis ini.

Pekerjaan Pak Akbar sehari-hari adalah mengajar. Kata beliau memang tidak ada lembaga tetap, karena beliau mengajar di berbagai lembaga sebagai trainer. Terkadang mengajar di sekolah, pesantren, perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan juga swasta. 

Materi yang beliau kuasai berkisar pada motivasi; motivasi belajar, motivasi menulis, motivasi bekerja, motivasi mengajar, motivasi berwirausaha, dan motivasi hidup. Salah satu titik penting perubahan beliau adalah pada saat beliau menulis buku yang pertama, "Man Jadda Wajada". Dari situ beliau bergerak lebih jauh mengembangkan Man Jadda Wajada menjadi buku dan materi pelatihan. 

Dari Man Jadda Wajada inilah akhirnya yang membuat beliau bisa berkeliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Satu provinsi yang belum adalah Papua. Mudah-mudahan setelah pandemi ini selesai, beliau berharap bisa bersilaturahim.

Yang akan beliau share malam ini adalah "Langkah-Langkah dalam Menulis Buku", berdasarkan pengalaman beliau menulis 13 buku selama ini. Mudah-mudahan bermanfaat.

Beliau memersilakan peserta untuk terlebih dahulu menonton video yang sudah beliau siapkan di channel Youtube beliau

"Yang belum SUBSCRIBE, silakan SUBSCRIBE terlebih dahulu, karena di akhir acara, yang SUBSCRIBE akan saya berikan eBook 386 Tanya Jawab tentang Menulis". Begitulah kata beliau, saya pun langsung saja mensubscribe.

Kami diberi waktu sekitar 15 menit untuk menonton. Beliau akan mulai memberikan tambahan keterangan sekitar pukul 19.26.

LANGKAH-LANGAH MENULIS BUKU

TOJTRP

Apa itu TOJTRP?
TOJTRP isinya adalah tentang enam langkah menulis. Pak Akbar Zainudin menyingkat enam langkah itu agar mudah kita mengingatnya. TOJTRP: Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit.

Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya. 

Kalau buku beliau, kebanyakan adalah buku-buku motivasi. Kalau buku Asma Nadia, Novel. Ahmad Fuadi, Novel tentang pesantren dan kerja keras. Dan sebagainya. 

Bolehkah satu orang menulis berbagai tema buku? Menurut saya, karena ini terkait dengan “branding”, berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung, kita ini sebenarnya ahli dalam bidang apa?

Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI. 

Gunanya outline:
1. Agar tulisan kita terarah.
2. Bisa buat jadwal dan target.
3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis. 
4. Agar bukunya selesai. 

Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya. 

Bukunya akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline. 

Cara Mengembangkan Daftar Isi (outline)

  • UNTUK BUKU NON FIKSI
Gunakan prinsip dasar 5W dan 1H. 

WHAT: 
Ini terkait pengertian, definisi, pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya. 

WHY:
Ini adalah tentang alasan (mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya apa. 

HOW
How ini berbicara tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya. 

Untuk 2 W yang lain, yaitu Where dan When bisa tidak digunakan. 

Untuk lebih jelasnya, silakan anda klik dan lihat contoh outline berikut ini. 👇

  • UNTUK BUKU FIKSI
Pertama: WHO? Siapa saja tokoh-tokohnya. Tentukan tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita. Misalnya, ayah, ibu, teman, guru, dan sebagainya. 

Kedua: Karakter. Gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing. 

Ketiga: Plot atau Alur Cerita. Gambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya. Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.

Nah, untuk membuat outline ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat bantu. Biasanya Pak Akbar menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi. 

Apakah wajib? Tidak harus. Tetapi kalau menurut beliau, ini harus ada. Biar ada rel ke mana tulisan kita, biar selalu ada arah kalau kita menemui jalan buntu, dan ini yang paling penting; bisa membuat jadwal agar buku cepat selesai.

Untuk lebih jelasnya, silakan anda klik dan lihat contoh outline berikut ini. 👇


Langkah ketiga adalah J. Buatlah JADWAL penulisan.

Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

CARA MEMBUAT JADWAL
  1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan
  2. Isi Nomer 
  3. Isi Judul Artikel
  4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis
  5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini. 
  6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.
Jadwal menulis ini menentukan. Kalau ada jadwal, kita bisa mengacu pada jadwal tersebut dan bisa mendisiplinkan diri sendiri. Karena kita tahu di mana akhirnya, kapan draft naskah kita akan selesai. Kalau tidak ada jadwal, kita tidak pernah tahu perkiraan draft naskah kita kapan.

Langkah keempat adalah T. TULISKAN. 

Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

Langkah kelima adalah R,  REVISI. 

Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?

1. Data dan informasi yang kurang. 
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir. 
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.

Langkah keenam adalah P. Kirim ke PENERBIT. 

Apa yang menadi pertimbangan penerbit? 
  • Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. 
Apakah pembaca butuh buku kita? 
Siapa yang butuh? 
Berapa banyak orang yang butuh? 
Buku kita menjawab kebutuhan apa?

Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca. 
  • Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. 
Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? 
Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit. 
  • Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? 
Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya. Apakah perlu membayar kepada penerbit? Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual. 

Bagaimana cara mengirim naskah?

1. Naskah harus sudah jadi. 
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk

Berapa lama?

Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

Begitu banyak manfaat dari materi yang dipaparkan oleh Pak Akbar. Semoga kita bisa memanfaatkan ilmu pada malam hari ini untuk bekal kita menulis buku. Intinya kita harus disiplin dengan apa yang telah kita rencanakan, jika kita ingin segera buku kita bisa diterbitkan.

Kesimpulannya:

Menulis itu tentang latihan. Bukan bagaimana Anda tahu bagaimana menulis sebanyak-banyaknya, tetapi bagaimana Anda berlatih sebanyak-banyaknya. Semakin banyak berlatih, tulisan kita akan semakin baik. Itu saja kuncinya. Mulai dengan tekad dan niat yang kuat untuk memperbaiki nasib dan hidup kita, serta untuk bermanfaat bagi orang banyak. Ikuti dengan membuat outline dan jadwal menulis, lalu konsisten menulis setiap hari. InsyaAllah hidup dan nasib kita akan berubah. Bismillah. Malam ini jadikan momentum kita naik kelas dan melesat lebih tinggi. 

Terima kasih Pak Akbar atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, Omjay, dan semua yang telah mendukung kegiatan belajar menulis.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan untuk perbaikan tulisan saya ini.


Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, lihatlah apa yang terjadi...



Anik Sudarwati, S.Pd.
Guru SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng
Blog: http://aniksudarwati22.blogspot.com/

Senin, 20 Juli 2020

Bapak Amir Faisal: Kiat Menembus Penerbit Nasional


RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

Pertemuan ke-21: Jumat, 17 Juli 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00 WIB
Narasumber: Amir Faisal
Tema: Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku
Oleh: Anik Sudarwati, S.Pd.

Selamat malam Bapak/Ibu Guru Hebat di suluruh Indonesia. Semoga selalu sehat dan bahagia. Saya akan membagikan hasil resume kuliah online belajar menulis bareng Omjay, PGRI, dan Penerbit Andi via WAG. Kali ini adalah kuliah motivasi bagi peserta belajar menulis. Kuliah motivasi ini bertujuan untuk membangkitkan semangat menulis khususnya bagi penulis pemula. Kuliah dibuka oleh Omjay dan moderatornya adalah Ibu Sri Sugiastuti. Narasumber kali ini adalah Bapak Amir Faisal. Beliau adalah seorang trainer dan akan membagikan pengalaman  Untuk selengkapnya berikut saya sampaikan Profil Bapak Amir Faisal.

PROFIL

Beliau adalah Trainer, Business Inspirator CN : 08157698288, 082136009888  International Certified on  NLP & Persuassive Communication. Praktisi Bisnis dan konsultan marketing  beberapa perusahaan  Gogreen Industry.  International Certified on NLP (Neuro Linguistic Programming), lisenced from California, dengan Coach Syaiful Bahri dan Stefanus Izaac Tamsil – salah satu dari sembilan belas orang di seluruh dunia yang mendapat Lisenced dari Robert Dilt (Developer of The Original NLP), Certified on Persuassive Communication dari Ronny FR ( International Coach Lisenced of Richard Bandler), Certified on Basic Multiple Intelligence dan Certified on Quantum Learning by Bobbi DePorter.

Hingga kini telah puluhan ribu orang yang mengikuti pelatihannya, mulai dari Pejabat Pemerintah dan BUMN, Owner,  pimpinan dan karyawan perusahaan swasta, praktisi bisnis, Dosen,  Guru, Wakil Rakyat, pimpinan Lembaga hingga para mahasiswa.

Selain menjadi Business Coach, trainer / praktisi  NLP, juga aktif di Kadin Komite Timur Tengah serta menjadi Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Asprindo. Selain itu, tetap menyempatkan diri menulis buku. Hingga kini sudah mempublish 14 buku yang diterbitkan oleh Gramedia Group,  Change, Farisma Publishing dll

Pengalaman profesionalnya dimulai sejak lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (1990), bekerja di Tanah Mas Group, Branch Manager PT. Pantai Raja Makmur (1997) di Pekanbaru Riau. Kemudian pada saat krisis moneter 1998 mengundurkan diri dari perusahaan dan membangun usaha sendiri. Portfolio lainnya pernah menjadi Marketing Manager PT Nitigraha Muda Vendor Telkom Divre IV ( 2004 ). Direktur Marketing WB Mindset Program ( 2007), Konsultan Marketing Media (2007).

Contact Person : 08157698288 WA atau melalui  E-mail : mrfaisal36@gmail.com, dan Fans Page : Klik Trainer Amir Faisal pada modus pencari teman di Face Book.

Beliau membuka kuliah dengan memberikan link youtube kepada kami para peserta belajar menulis, lalu kami boleh menyimak vidio yang kami sukai. Di sini vidio yang saya buka terlebih dahulu adalah link youtube yang pertama. Link pertama tentang Kiat Menembus Penerbit Nasional.

Bagaimana cara penulis agar dapat menembus penerbit tingkat nasional?
Ini adalah channel vidio pertama yang saya pelajari.

Sumber: https://youtu.be/-VRlzTu_O4M
Nah, berikut ini saya sampaikan hasil saya belajar dari vidio tersebut.

Pengalaman Menerbitkan Buku dari pak Amir Faisal

Dari vidio tersebut, Pak Amir memaparkan bahwa untuk mencari tahu tentang beliau dapat kita cari di media sosial dengan mengetik "Trainer Amir Faisal". Langsung saja saya buka channel youtubenya dan saya subscribe. Beliau memulai dengan bercerita pengalaman dalam menerbitkan buku. Beliau menulis di Gramedia Group dan juga Change Pusliber. Beliau bercerita dengan tujuan agar mind side kita terbuka sebagai penulis. Beliau mempunyai latar belakang yang tidak berhubungan dengan tulis menulis. Bahkan tidak berkaitan dengan dunia pendidikan. Karena setelah beliau lulus dari perguruan tinggi, beliau menjadi profesional di jurusan marketing di sebuah perusahaan nasional kira-kira delapan tahun lamanya. Kemudian beliau resign dan membuka usaha sendiri sekitar delapan tahun juga lamanya. 

Setelah beliau merasa capek bekerja sendiri secara operasional, beliau mencoba dunia yang baru yaitu dunia tentang consulting. Nah, di dunia itulah baru terpikir oleh beliau untuk menulis buku. Beliau berpikir bahwa beliau harus mempunyai personal branding, dan buku tersebut agar dapat memperkuat personal branding beliau, maka untuk membangun personal branding beliau tergerak untuk ke Penerbit Gramedia.  Pengalaman beliau adalah tentang profesional marketing, kemudian tentang pengusaha UKM, lalu tentang consulting. Beliau tidak bisa masuk begitu saja ke dalam bidang konsultan dan menjadi seorang pembicara. Karena orang tidak bisa percaya begitu saja tanpa melihat pengalaman yang dimiliki. Maka, beliau berinisiatif ke dunia training anak-anak. Beliau sering memberikan training kepada anak-anak SMP, SMA, kadang juga perguruan tinggi yang akan mengikuti ujuan nasional pada waktu itu.

Beliau berpikir bahawa saat itu harus punya personal branding. Karena kalau tidak punya personal branding mungkin pengalaman beliau hanya sebatas di wilayaah atau kota-kota kecil saja. Tetapi jika beliau menulis buku dan dalam menerbitkan buku menggunakan penerbit nasional maka, beliau akan  memdapatkan personal branding dan akan menjadi pembicara nasional. 

Hal itu terbukti bahwa saat bukunya terbit pertama kali dengan judul “Menyiapkan Anak-anak Jadi Juara” yang diterbitkan oleh Gramedia. Beliau mulai dipanggil ke mana-mana pada saat itu. Hanya dalam waktu dua bulan buku beliau sudah masuk cetakan kedua dan masuk rak best seller. Padahal buku tersebut adalah ditulis bukan seorang penulis buku, tetapi oleh seorang mandor. Beliau saat itu menulis masih menjadi seorang mandor proyek milik perusahaan beliau sendiri. jadi tidak ada kaitannya dengan tulis-menulis.

Jadi inilah manfaatnya bahwa menulis bisa menjadikan kita mendapatkan personal branding. Apalagi di era milenial sekarang ini, jika kita ingin dikenal dan mendapat personal branding, salah satunya adalah dengan menulis buku. Nah, jika ingin jadi penulis terkenal maka tulislah buku dan terbitkan di penerbit nasional dan brand penerbit terbesar di Indonesia salah satunya adalah Gramedia yang punya ribuan outlite. 

Kalau kita menulis dan diterbitkan oleh Gramedia, maka kita akan punya brand di situ. Kemudia kita tulisan kita yang diterbitkan oleh Gramedia. Maka, sejelek-jeleknya tulisan kita itu bisa bertahan sampai enam bulan lamanya. Jadi kalau selama enam bulan itu ada sirkulasi, maka kita termasuk bagus dan buku kita bis dipasang lagi di rak buku. Tetapi jika dalam waktu enam bulan tidak ada sirkulasi menurut perhitungan Gramedia, maka buku kita akan didrop. 

Beliau pernah menulis buku dengan judul changes life a millioner buku kesembilan. Buku tersebut diterbitkan oleh penerbit Changes. Buku beliau bisa bertahan sampai dua tahun dan beberapa kali di beberapa toko masuk di rak best seller. Itulah pengalaman beliau dalam menulis dan menerbitkan buku. Jadi kita sebagai penulis, janganlah berkecil hati. Karena melihat pengalaman Pak Amir yang bukan berlatar belakang pendidik pun bisa jadi penulis handal, maka kita sebagai pendidik pun harapannya bisa jadi penulis yang handal pula.

Bagaimana Kiat Menembus Penerbit Nasional?

Gramedia adalah sebuah komporasi bisnis. Orientasi mereka adalah pasar. Jadi buku yang diterbitkan oleh Gramedia adalah buku yang disukai oleh pasar. Jika kita ingin jadi penulis yang diterbitkan oleh Gramedia ada hal yang harus kita perhatikan. Pertama, kita harus mengenal gender kita sendiri. Misal kita suka menulis novel, maka tulislah buku novel dan carilah buku novel yang diterbitkan gramedia biar kita bisa tahu bagaimana gaya penulisannya. Biasanya pihak gramedia juga membagikan kuisionar kepada pelanggan toko, kemudian memberi pertanyaan buku apa yang disukai pembaca.
Buku paling laris di Gramedia adalah buku novel.
Kedua adalah buku tentang traveling.
Ketiga adalah buku komik.
Untuk Gramedia grup tidak boleh copas dari internet. Kalau referensi bisa.
Mengenai referensi: Baca artikel Pak Amir tentang Belajar Hypnowriting.

Kesimpulannya:
Menulislah sesuai dengan apa yang kita sukai dan kita kuasai. Jika ingin menjadi penulis terkenal, maka janganlah berkecil hati. Kita harus siap dengan segala proses menulis itu sendiri. Bersemangatlah dalam menulis dan mendapatkan personal branding.

Terima kasih Pak Amir atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, Omjay, dan semua yang telah mendukung kegiatan belajar menulis.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan untuk perbaikan tulisan saya ini.


Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, lihatlah apa yang terjadi...



Anik Sudarwati, S.Pd.
Guru SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng
Blog: http://aniksudarwati22.blogspot.com/


Kamis, 16 Juli 2020

M. Anwar Djaelani: Cakap Menulis dari Artikel ke Buku




RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

Pertemuan ke-20: Rabu, 15 Juli 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00 WIB
Narasumber: M. Anwar Djaelani
Tema: Cakap Menulis dari Artikel ke Buku
Oleh: Anik Sudarwati, S.Pd.

Selamat malam Bapak/Ibu Guru Hebat di suluruh Indonesia. Semoga selalu sehat dan bahagia. Saya akan membagikan hasil resume kuliah online belajar menulis bareng Omjay, PGRI, dan Penerbit Andi via WAG. Narasumber kali ini adalah Bapak M. Anwar Djaelani. Beliau aktif menulis artikel sejak 1996 dan penulis enam buku, akan memberikan materi tentang Cakap Menulis dari Artikel ke Buku. Kuliah dibuka oleh Omjay dan moderatornya adalah Ibu Sri Sugiastuti.
Sebelum ke materi, Pak Anwar memberikan contoh hasil karya beliau seperti di bawah ini 👇


Menurut Bapak M. Anwar Djaelani bahwa menulis artikel adalah sebuah ketrampilan. Kita akan terampil jika rajin berlatih. Sikap giat berlatih akan muncul hanya jika ada motivasi yang kuat. Bagi umat Islam, misalnya, motivasi bisa muncul dari keinginan untuk mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Di situ, ada petunjuk agar kita aktif membaca sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis. Kecakapab menulis bisa dilatih. Semakin banyak berlatih menulis artikel ataupun buku, maka kecakapannya akan semakin bagus.

Pak Anwar menjelaskan bahwa semangat bisa semakin tinggi jika melihat fakta menarik di sekitar kita. Bahwa, aktif menulis artikel bisa bermuara kepada lahirnya buku demi buku. Menurut beliau, terampil menulis artikel dapat bermuara untuk juga cakap menulis buku. Jadi kita harus bersemangat dalam menulis artikel. 

Karena menulis adalah suatu keterampilan, maka diperlukan suatu pembiasaan. Caranya adalah dengan banyak membaca karena itu modal utama penulis. Dengan sering membaca seseorang akan mendapat keuntungan seperti:
  • mendapatkan pengetahuan / wawasan baru
  • terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya
  • kaya dengan perbendaharaan kata.

Bersemangatlah di saat menulis! 

Sungguh, tulisan itu sangat besar pengaruhnya. Lihat ungkapan salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini. Bahwa, andai tak punya murid, “Saya akan mengajar dunia dengan pena”.  Artikel adalah sebentuk karya tulis.

Mari, maju dengan menulis 

Tema untuk dikembangkan menjadi artikel cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling kita. Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan internet. Tentang “Niat dan Pembiasaan” . Kita perlu membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. 

Lalu bagaimana tulisan atau artikel yang kita buat agar bisa dimuat di media?

Tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah terpenuhi. Tinggal syarat yang lain seperti, misalnya, orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa.

Tema tulisan 

Tema akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk mengartikelkannya.

Langkah menulis

Setelah tema tulisan kita tetapkan, buatlah outline (kerangka karangan). Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan.

Pada dasarnya, alur menulis itu terangkai dalam “Tiga Besar” yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Di pendahuluan kita sampaikan secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan. Lalu, di pembahasan, kita urai dan analisis masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan. Kemudian, di penutup, berilah kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya.

Contoh Outline

Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi
Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)
Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)
Sekilas Covid-19 (1 paragraf)
Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)
Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)
Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)
Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)
Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf)  


Perihal “Judul Pemanggil”

Judul yang baik, antara lain: 
  1. Mampu mencuri perhatian pembaca.
  2. Mencerminkan tema / arah tulisan, sehingga bisa menjadi semacam miniatur isi keseluruhan tulisan. 
  3. Ringkas dan padat. 
Sebagai sarana berlatih, seringlah memerhatikan judul-judul artikel di berbagai media.

Contoh Judul:
  1. Urgensi Meneliti dan Menulis (Jawa Pos)
  2. Menunggu Realisasi Program Buku Murah (Jawa Pos, 31/07/2008)
  3. Hukuman Guru dan Mimpi Buruk Murid (Radar Surabaya)
  4. Rindu Pemimpin Menulis Buku (Jawa Pos, 17/05/2017)
  5. Menjaga Martabat Penerima Zakat (Jawa Pos)










Pertama, tentang “Lead Penggoda”. 

Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis.

Kedua, perihal “Pembahasan nan Menawan”. 

Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan harus sistimatis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular. 
Sangat dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang lain.

Ketiga, tentang “Penutup yang Menggugah”. 

Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit. Lihat contoh lead dan penutup berikut ini: Silakan klik link di bawah ini 👇


Perihal “Panjang Artikel”. 

Secara umum, media membutuhkan artikel sepanjang 6000 karakter. Hanya saja, di masing-masing kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu. Usahakanlah, jika mungkin, sesuai dengan ketentuan dari masing-masing media.

Itulah materi dari Pak Anwar tentang bagimana menulis artikel, sekarang bagaimana dengan mengubah artikel menjadi buku? Berikut ini penjelasan dari beliau.

Dari Artikel ke Buku

Selepas trampil menulis artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang sudah terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.

Pertama, saat harus merancang dan menulis buku.

Tetapkanlah tema yang akan diangkat.
Buatlah Daftar Isi.
Mulailah menulis.

Kedua, kala menghimpun artikel menjadi buku.

Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis. Misalnya, bertema pendidikan. Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah: a).Edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan tanggal kejadian yang dimaksud. b).Jika diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.

Menulis Resensi Buku     

Resensi buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya.

Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”.  

Tulislah identitas buku
Apa isi ringkas buku? 
Apakah penulis memiliki kompetensi? 
Apakah buku itu didukung referensi memadai? 
Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana? 
Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada? 
Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik buku, menarik? 
Tepatkah momentum kehadirannya?
Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?

Ada banyak keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.

Super sekali paparan yang disampaikan Pak Anwar. Dijamin dengan banyak berlatih dan memakai panduan yang diajarkan Pak Anwar . Artikel bapak ibu akan tembus media. Begitu Ibu Sri saat memberi motivasi kepada peserta.


ARTIKEL OPINI, YAITU TULISAN YANG DIBUAT BERTUMPU PADA PENDAPAT PENULIS DARI SUATU HAL.
Artikel Opini dengan Kolom, bedanya terletak pada gaya tulisan dan siapa orang yang menulis.
Artikel opini bahasanya formal dan dituliss oleh siapapun yang punya keinginan untuk menulis. Sedangkan Kolom gaya menulisnya lebih cair dan tidak terikat. Biasanya ditulis oleh orang yang sudah terkenal bahkan diundang secara khusus oleh media dan diberi tempat khusus pada kolom.

Pesan dari Pak Anwar:
Percuma ikut banyak pelatihan, banyak membaca buku tentang panduan menulis, jika tidak menerapkan resep 3M. MULAI, MULAI, DAN MULAILAH!

Terima kasih Pak Anwar atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, Omjay, dan semua yang telah mendukung kegiatan belajar menulis.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan untuk perbaikan tulisan saya ini.

Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, lihatlah apa yang terjadi...


Anik Sudarwati, S.Pd.
Guru SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng
Blog: http://aniksudarwati22.blogspot.com/

AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF