Kamis, 30 Juli 2020

Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH: Motivasi dari Guru Berprestasi NTT


RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

Pertemuan ke-26: Rabu, 29 Juli 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00 WIB
Narasumber: Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH.
Tema: Motivasi Berprestasi
Oleh: Anik Sudarwati, S.Pd.

Selamat malam guru hebat di seluruh Indonesia, semoga selalu sehat dan bahagia. Saya akan membagikan hasil resume saya dari Kegiatan Belajar Menulis Bareng Om Jay, PGRI, dan Penerbit Andi melalui WAG. Bergabung di grup ini merupakan hal yang membanggakan bagi saya, karena  Om Jay selalu menghadirkan narasumber yang hebat dengan berbagai prestasi. Sehingga saya dan semua peserta mendapatkan ilmu yang sangat barharga dan bermanfaat.

Profil Ibu Lilis
Narasumber Ibu Lilis adalah salah satu dari banyak guru berprestasi di Indonesia. Beliau berasal dari Kupang, NTT. Beliau adalah penulis Buku Best Seller dengan judul Guru Adalah Inspirasi. Berikut ini saya sampaikan biodata Ibu Lilis.


Guru Inspirasi
Ibu Lilis merupakan guru yang berprestasi. Ibu Lilis selain mengajar dan menulis buku, beliau sekarang tengah belajar menjadi editor buku. Beliau menjadi instruktur di Provinsi NTT untuk mata pelajaran PPKn jenjang SMP. Beliau juga sebagai narasumber Literasi di daerah perbatasan. Medan kerja beliau sebagai instruktur sangat sulit, karena kondisi jalan yang belum bagus. Apalagi saat hujan turun, melewati tengah hutan sendirian. Beliau pun pernah terjatuh di tengah perjalanan. Hingga beliau mendapat julukan DPR jalanan. Namun, semua itu tidak membuat semangat Ibu Lilis kendur, malah seperti Otot Kawat Balung Wesi kalau orang Jawa bilang. Waw, sungguh hebat Ibu Lilis.

Berkat menulis buku, Ibu Lilis dapat menjadi Instruktrur, Narasumber, atau yang lainnya yang berhubungan dengan mendidik para guru. Untuk menjadi semua itu memang harus mengikuti Diklat terlebih dahulu. Tetapi Ibu Lilis saat menjadi Narasumber Literasi Daerah Perbatasan, beliau tidak Diklat terlebih dahulu. Beliau diminta menjadi Narasumber karena beliau adalah penulis buku.

Ibu Lilis memang hebat, bagaimana tidak? Beliau melakukan perjalanan sebagai narasumber di daerah perbatasan kadang harus ikut truk proyek. Itu beliau lakukan agar tidak terlambat untuk mengajar para guru di daerah perbatasan.

Ibu Lilis selalu bersyukur dan menikmati segala anugerah yang Allah berikan pada beliau, entah dalam keadaan apapun. Rasa syukur itu beliau ukir dalam goresan pena. Karena menurut Ibu Lilis bahwa goresan pena itulah yang akan membekas pada sanubari dan menjadi sejarah indah bagi generasi kita. 

Ibu Lilis seorang yang suka berbagi. Beliau membagikan materi PPT saat menjadi Narasumber Literasi  sampai keliling NTT pada semua peserta belajar menulis. Lalu bagaimana Ibu Lilis memotivasi para guru di perbatasan? Beliau  memotivasi mereka dengan memberi gambaran bahwa menulis  itu mudah. Lalu beliau membantu mencarikan penerbit yang murah biayanya yang dapat dijangkau oleh guru-guru di perbatasan.

Motivasi Menulis
Motivasi Ibu Lilis sampai menjadi penulis yang handal adalah beliau ingin hidup yang tak pernah mati, maksudnya yaitu dengan menulis, maka saat kita sudah meninggal pun masih mempunyai rekam jejak berupa tulisan. Ibu lilis membagikan pada kami tentang tips menulis. 
  • menulislah dengan penuh rasa percaya diri
  • setelah nulis jangan langsung direvisi
  • lanjut nulis lagi, nulis sampai dapat banyak tulisan
  • setelah itu dinginkan pikiran
  • keesokan harinya kita bisa lanjutkan membaca dan merevsi tulisan dengan hati
  • karena tulisan yang ditulis dengan hati, akan sampai ke hati pembaca
Buku-buku yang beliau tulis pun sudah terjual sampai di banyak negara di dunia. Seperti Denmark, Cina, Malaysia, Songapore, Thailand dan berbagai kab/kota di Indonesia (Papua, Kalimantan, Sumatra, Aceh, Jogja, Solo, Sorabaya, Jakarta, Bandung, Ambon, Ternate).

Ibu Lilis benar-benar menginspirasi kita semua. Karena prestasi dan hebatnya beliau dalam berkarya. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari materi ini. Dan ke depan kita bisa menulis dengan mudah.

Kesimpulan:

Menulis semudah ceplok telur. Menulis adalah luapan dari rasa cinta yang tak sampai. Maka menulislah agar cinta kita dapat tersampaikan melalui tulisan.



Terima kasih Ibu Lilis atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, Omjay, dan semua yang telah mendukung kegiatan belajar menulis.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan untuk perbaikan tulisan saya ini.

Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, lihatlah apa yang terjadi...



Anik Sudarwati, S.Pd.
Guru SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng

20 komentar:

  1. Rapi resumenya mantap jiwa๐Ÿ˜ ( bu sri)

    BalasHapus
  2. Semangat menulis bu. Semoga benar2 semudah ceplok telor. He..he..

    BalasHapus
  3. Semangat menulis bu. Semoga benar2 semudah ceplok telor. He..he..

    BalasHapus
  4. keren buk.... tetap semangat....

    BalasHapus
  5. Keren bu anik๐Ÿฅฐ๐Ÿ˜

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu Latif ๐ŸŒน๐ŸŒน semangat menulis ya bu

      Hapus
  6. Keren bu anik๐Ÿฅฐ๐Ÿ˜

    BalasHapus

Modul Ajar