- Ayo Belajar Informatika (Andi Offset, 2019),
- Dari Film Pendek Hingga Pandai Sikek (Media Guru, 2019),
- Indonesia Is We (Media Guru, 2019),
- Buka Bersama Keluarga (Penerbit Mecca, 2019),
- Ketika Ramadhan (Penerbit Mecca, 2019),
- Sajak-sajak Penaku (Mandiri Jaya Publishing, 2019),
- Syair Pena Para Pujangga (Rumah Produksi Naskah, 2019),
- Story of Life (eduvation, 2019),
- Tulisannya pernah beberapa kali dimuat di Surat Kabar Radar Indramayu Cirebon
- Penulis artikel di media online
Nah, sekarang saya akan mencoba memaparkan kembali materi yang telah dijelaskan oleh Pak Firman. Kembali lagi ke "freewriting".
Freewriting adalah teknik menulis cepat tanpa hambatan.
Secara
umum memang menulis sebanyak 5 halaman itu memutuhkan waktu berjam-jam, belum
lagi nanti efeknya ketemu dengan rasa bosan yang membelenggu. Dan
itu memang penyakit hampir menghinggapi hampir semua penulis baik yang baru
belajar nulis seperti Pak Firman katanya, ataupun mungkin penulis yang sudah menjadi penulis
handal. Bahaya
penyakit ini adalah baisanya diaawali menyerang ke pikiran, cirinya tiba-tiba
ide-ide yang kita punya hilang entah kemana. Lalu
bingung harus nulis apa lagi, puyeng, dan sederet saudara-saudaranya. Nanti
dampak endingnya yaitu kita akan cape, lelah, malas untuk menulis.
Ya... Memang betul penjelasan Pak Firman, saya pun mengalaminya sebagai penulis pemula yang baru latihan. Saya belum bisa mengondisikan saat banyak tugas di sekolah yang harus saya kerjakan. Akhir tahun ajaran, setelah selesai penerimaan rapor, ganti menyelesaikan administrasi keuangan, selesai itu ganti lagi ada penulisan ijazah karena saya guru kelas 6. Jadi saya kadang sudah ingin nulis, tetapi karena pikiran saya belum bisa fokus, maka tulisan saya juga masih ada beberapa yang tersimpan di draf. Saya baru menyelesaikan resume kegiatan belajar menulis saja. Karena saya tidak mau tertinggal sampai ke pertemuan berikutnya.
Kata Pak Firman, terkadang saat malas menghinggapi, ketika mau nulis lagi, tiba-tiba
mendadak mendapatkan ide yang baru. Lalu kita mulai menulis, lalu apa yang terjadi...? di tengah jalan sebelum ide
baru yng menurut kita lebih bagus itu belum selesai ditulis, tiba-tiba muncul ide baru
lagi,..ya.... alasan dan pikiran
kita sama seperti pertama, yaitu ide baru tersebut lebih
lebih dan lebih bagus dari ide pertama, ide yang mana..? Ya, ide tadi yg katanya
bagus, yg belum selesai ditulis juga. Dan terus seperti itu mandeg lagi, mandeg lagi, tidak ada kelar-kelarnya. Kondisi
seperti itu dalam dunia kepenulisan biasa disebut dengan Lingkaran Setan
Kebuntuan 😱 waw seraaaam.
Akhirnya, tidak
ada karya yang bisa dihasilkan....!!! dan itu bisa stres, lalu bagaimana? Mungkin
saja, nanti muncul ada pemikiran bapak-ibu, dan kita semua yaitu merasa bahwa tidak ada bakat untuk menjadi penulis. Inilah yang harus kita hindari sebisa mungkin. Kita harus tetap optimis untuk menulis apa yang kita sukai dan kuasai.
Lalu, bagaimana kita bisa teknik dari Freewriting
ini?
segera tulis ide yg muncul, segera tulis, dan
tulis sebelum ide itu hilang
menulis ide yg muncul itu sangat mudah, kapan dan
dimanapun, pokoknya tulis
harus yakin, pokoknya tulis saja, yang lewat biarkan saja jika waktu tidak memungkinkan
baru
kita cek dan ricek tulisan kita
kita
harus menyiapkan atau meluangkan waktu, yang
kita memungkinkan untuk itu dilaksanakn secara kontinyu terus menerus, ga
usah lama-lama, misal 30 sampai 60 menit setiap harinya
Menulis bukan tidak ada halangannya, namun kita harus buat komitmen dengan meluangkan waktu untuk nulis. Maka jika dilakukan terus-menerus akhirnya tulisan kita pun akan bisa dibukukan. Setelah melalui proses pengecekan dan edit tulisan.
Untuk menerapkan freewriting, tulislah apa yang kita ketahui dan kita kuasai. Tulislah dengan hati agar tulisan kita bisa menyentuh hati pembaca. Nah, bagaimana jika di tengah kita menulis akan muncul ide baru? jawabannya adalah buatlah satu tekad yaitu, ide baru akan saya tulis jika tulisan saya yang ini sudah selesai. Maka
dari situ kita harus benar-benar menyelesaikan tulisan itu.
Apa hal yang harus diterapkan dalam teknik menulis freewriting?
Jawabannya yaitu pokoknya tulis secepat-cepatnya terhadap ide yg
muncul, jangan takut salah, jangan takut keliru, takut jelek hasilnya, apalaagi takut
salah ketik, pokoknya tulis dan tulis
sampai habis. Modalnya adalah ide, dan ide bisa muncul dari
mana saja.
Intinya, dengan teknik freewriting, kita bisa menghasilkan tulisan dengan cepat tanpa takut salah. Karena ada proses editing di akhir untuk menjadikan tulisan kita berkualitas.
Kesimpulannya:
Rasa bosan adalah penyakit yang sangat berbahaya melebihi
covid 19 hati-hati dan waspada dia menyerang dengan tiba tiba maka kita harus
pupuskan dengan coba dan coba lagi sampai sukses. Yakin dan percaya lah, siapa pun bisa jadi apa pun
asalkan dia mau berusaha dan berdoa. Dan kunci utamanya adalah percaya diri. Terus
lah menulis dan menulis jangan pernah berhenti. Wujudkan cita-cita untuk menerbitkan buku. Kobarkan semangat untuk menulis.
Terima kasih Pak Firman, Om Jay dan semua yang terlibat dalam kegiatan belajar menulis ini, yang telah memberikan ilmu tentang freewriting, semoga kami dapat mempraktikkan dengan benar dan berkelanjutan. Aamiin..
Demikian resume yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan jika ada kesalahan mmohon tinggalkan kkritik dan saran di kolom komentar untuk perbaikan tulisan saya.
Salam literasi, semangat menulis, menulis dari hati, dan buktikan apa yang terjadi.
Anik Sudarwati, S.Pd.
SDN Pelemgede 02
Blog:https://aniksudarwati22.blogspot.com/
Keren Bu..
BalasHapusMantap resume nya... 😊
Terima kasih Bunda Ummu..😊😊
HapusMantab ...semangat menulis ya jeng...
BalasHapusNggih buk, semangat walau agak telat niki resumenya hehe
HapusRapii....lengkap bu anik
BalasHapusTerima kasih bu..salam kenal dari Pati 😊
HapusManthap bu
BalasHapusterima kasih ya bu 😊😊
HapusMantap banget bu Anik,rapi,rangkaian kata bagus.
BalasHapusTerima kasih ibu, slam literasi..
HapusMantap bu .. tetap semangat.💪💪💪
BalasHapusSiap pak, terima kasih..
Hapuskeren Bu, tulisannya dan nuansanya sejuk. Salam Literasi!
BalasHapusTerima kasih Bu Eni..salam kembali,,semangat menulis
HapusSemangat! Teruslah menulis!
BalasHapusSiap pak, terima kasih..
HapusAyo menulis , menulis dan menulis dari hati....mantap bu anik...jgn lupa beekunjung ya ke diary nulfah.blogspit.com
BalasHapusOk Bu Husnnul,,semangat menulis dari hati biar sampai ke hati pembaca 😊
HapusKeren, ada tulisan yang berwarna
BalasHapusIya pak, biar jadi pengingat saat membaca tulisan saya
HapusKeren bu, selalu mantul blog nya
BalasHapusterima kasih Bu Titin, semangat menulis terus bu,,
Hapus