Kamis, 04 Juni 2020

Trik Membuat PTK Menjadi Buku dari Ibu Hati Nurahayu



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perkenalkan saya Anik Sudarwati, guru SDN Pelemgede 02 Kabupaten Pati Jawa Tengah. Malam ini Rabu, 3 Juni 2020 tepat pada pukul 19.00 WIB akan mengikuti kuliah kedua "Belajar Menulis Bareng Om Jay dkk". Kuliah kedua ini materi yang dipelajari yaitu "Menerbitkan Buku dari Hasil Penelitian Tindakan Kelas". Narasumbernya Ibu Hati Nurahayu, beliau guru IPA di SMP Plus Al-Amanah Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Mendengar nama Ibu Hati, hatiku sudah senang dan semangat untuk belajar. Kuliah malam ini dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi pertama menyimak dan kedua tanya jawab. Baiklah berikut saya sampaikan resume kuliah kedua belajar menulis gelombang 12: Sesi 1

Dari penjelasan Ibu Hati, bahwa semua guru pastinya terutama yang diwajibkan menulis biasanya bagi PNS untuk memenuhi naik pangkat.  Susah susah gampang dalam menyusun  atau menentukan latar belakang  menentukan PTK. Itu modal  atau titik awal  yang menentukan  PTK dapat dilakukan. Lalu  setelah  membuat PTK dapatkah kita  mendapatkan  nilai PAK versi lain,  ini terutama bagi PNS. Selain artikel untuk dijurnalkan, dapat pula  kita jadikan buku. Buku ini memiliki kebermanfaatan lain juga sebagai bahan literasi bacaan pendidik lain dalam melakukan PTKnya juga.

Ibu Hati menjelaskan banyak versi dan ciri khas setiap guru dalam menyusun PTK. Beliau menerima banyak naskah untuk diterbitkan dari penulis dan tentunya beliau tidak menerbitkan asal langsung  cetak hasil PTK. Tetapi mengubah terlebih dahulu selayaknya buku yang lebik oke penampakannya untuk dibaca, juga menarik. Dalam mengubah PTK  menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya dari kata kunci judul buku atau kita lebih memperluas isi bacaannya tentunya  berdasarkan sumber yang relevan. bisa juga kata kunci dari  PTK kita.  Banyak guru kebingungan mencari judul. Kita tidak usah bingung, ambil intinya saja PTK kita jadi asik tuk dikembangkan menjadi buku bacaan juga.

Berikut ini contoh buku karya Ibu Hati tentang bagaimana menerbitkan buku PTK.


Sesi 2:
Dari sesi tanya jawab, banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh para peserta kuliah. Banyak hal yang disampaikan Ibu Hati dari sesi ini. Saya pun belajar memahami penjelasan beliau diantaranya:

  1. PTK boleh dikerjakan oleh 2 orang, karena buku nilainya berbeda dengan PTK. Jika dikerjakan 2 orang maka nilainya kalau untuk PAK juga akan dibagi 2.
  2. Pastinya untuk mengubah buku menjadi PTK, banyak membaca buku best seller, bagaimana mereka menyajikan materi untuk menjadi sebuah buku. melihat tata letak sebuah buku agar lebih menarik dibaca juga menyediakan bacaan sumber lain. karena editor juga harus banyak membaca buku sumber relevan.
  3. Setiap buku bervariasi tentunya. ada yang sederhana menjadi luarbiasa dari PTK tergantung isi konten PTK yang dibuat guru, dan kliknya ide kita mengembangkan. 
  4. Bagian yang perlu dihilangkan yaitu pendahuluan..bagian kata kata PTKnya... 
  5. Bagian yang ditambahkan di materi kata kunci PTK kita. Misalkan  judul implementasi Media  stearofom  pembelajaran  Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas. Kita kembangkan  tentang Media (Pengetian, manfaat, jenis),  Pembelajaran (materi tentang  belajar mengajar),  Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).
  6. Kita upayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi buku. bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing yang berbeda sesuai penggalaman dan bacaannya yang dia dapat.
  7. PTK agar menjadi efektif pastinya sesuai dengan tidnakann yang akan kita lakukan , jangan meluas bu. sesuainkata kunci judul PTK kita. .karena kalaubkita bahas mendalam materi itu malah meluas juga. Jadi teori fokus ke  kata kunci PTK kita.
  8. PTK dan best pract  sangat berbeda. PTK ada  alur penelitian serangkaian observasi-rencana-tindakan-refleksi- juga bersiklus bila siklus satu tidak berhasil. Best pract pengalaman terbaik di kelas dengan sistematika tertentu yang lebih simpel.
  9. Laporan PTK dapat dijadikan best Practice, nmaun laporan best Pract  tidak dapat dijadikan PTK. itu menurut beliua.
  10. PTK yang akan dijadikan buku minimal 70 halaman kertas a5 untuk menjadi buku.
  11. Mengubah bahasa PTK menjadi buku supaya enak dibaca, pastinya kita banyak membaca buku karya orang lain. Karena akan memperbanyak kosa kata kita dalam menulis. Ketika menulis PTK menjadi buku cari sumber yang relevan sesuai buku yang kita buat, ikuti kata otak kita  ide brilian kita pasti bertambah.
Setelah sesi tanya jawab selesai, maka Ibu Hati memberikan kesimpulan yaitu agar KTI kita lebih  double manfaat, dibukukan lebih baik dan bisa dibaca oleh pendiidk lainnya, daripada berbagi file PTK kita,  dibukukan memiliki ISBN  dan menjadi karya kita tak lekang oleh waktu kebermanfaatannya.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pati, 3 Juni 2020.
Anik Sudarwati, S.Pd.
Guru SDN Pelemgede 02, Pati-Jawa Tengah


18 komentar:

  1. Sangat terperinci dan jelas hasil.belajarnya

    BalasHapus
  2. Terima kasih Ibu..semoga sekses selalu Ibu @Dhewis..

    BalasHapus
  3. Eh...yg no. 1 itu jawaban pertanyaan saya lho..he he. Salam kenal bu. Silakan juga kunjungi https://fahdyfuhed.blogspot.com/ ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak, karena pertanyaan yang muncul pertama dari Bapak Fahdi..salam kenal juga, Pak.

      Hapus
  4. Maaf semua, resume saya ini telat uploadnya karena kemarin malam internetnya trobel. Terima kasih..

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah luar biasa lanjutkan menulis jangan pernah berhenti terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Ibu Fatimah..
      Siap Ibu, semoga semangat ini terus terjaga untuk menulis..

      Hapus
  6. Lengkap sekali ya bu, Sukses buat ibu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah bu..terima kasih bu, mari sama-sama semangat belajar menulis..

      Hapus
  7. resumenya keren...tampilan blognya sangat menarik

    BalasHapus

AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF