Tampilkan postingan dengan label RESUME BELAJAR MENULIS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RESUME BELAJAR MENULIS. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Juli 2020

Drs. Jumanto, M.Pd.: Proses Menulis dan Menerbitkan Buku



RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

Pertemuan ke-19: Senin, 13 Juli 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00 WIB
Narasumber: Drs. Jumanto, M.Pd.
Tema: Proses Menulis dan Menerbitkan Buku
Oleh: Anik Sudarwati, S.Pd.

Selamat malam Bapak Ibu guru hebat di seluruh Indonesia, malam ini sata akan membagikan resume dari kegiatan belajar menulis yang telah saya ikuti. Materi malam hari ini yaitu tentang "Proses Menulis dan Menerbitkan Buku". Narasumbernya Bapak Jumanto, Ketua PGRI Kabupaten Rembang Jawa Tengah.

Pertama, Pak Jumanto menjelaskan pengalaman proses kreatif menulis yang beliau jalani. Beliau mengawali rutinitas menulis dari menulis puisi. Menulis puisi itu mudah bagi beliau. Setiap ada ide maka langsung saja beliau tulis. Nah, sebagai selingan dari menulis puisi, beliau juga kadang menulis cerita pendek.

Tahun 2004 beliau mulai ditantang oleh Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, guru beliau yang beliau anggap sebagai orang tua beliau untuk menulis Buku Ajar. Prof Sarwiji memberikan tantangan karena Pak Jumanto selaku guru meneliti buku-buku pelajaran yang dipakai di sekolah. Dengan bimbingan Prof. Sarwiji, beliau dapat menyelesaikan 3 buku ajar untuk SMP dan 5 buku ajar untuk SMA.

Satu bulan pertama hanya menyelesaikan 1 buku ajar untuk kelas VII SMP/Mts. Buku ajar untuk  kelas VIII dapat beliau selesaikan 2 minggu. Selanjutnya beliau dapat menyusun naskah buku untuk kelas IX dan untuk SMA rata-rata dalam waktu 2 minggu. Buku-buku tersebut dinilaikan ke Pusat Perbukuan. Proses selanjutnya saya harus belajar mengedit berdasarkan catatan-catatan dari tim penilai. Pendapatan saya jauh dari pendapatan seorang guru PNS. Selain dari hasil jual naskah buku, juga mendapat dari editor. Setelah proses penilaian buku selesai dan buku sudah mendapatkan SK penetapan, maka buku siap diterbitkan. 

Pak Jumanto ditantang oleh Bapak Direktur Penerbit SIC. Kata Bapak Direktur Penerbit SIC, Pak Jumanto cocok menjadi marketing. Lantas Pak Jumanto berpikir, bisakah beliau menjalani sambil menjalankan tugas sebagai guru PNS?

Pemerintah meluncurkan istilah BSE. Buku-buku ajar yang ditulis oleh penulis buku secara indi maupun lewat penerbit dan lulus penilaian dibeli oleh pemerintah. Buku tersebut diberi HET. Pihak ketiga boleh mencetak buku tersebut dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah. Di masa buku BSE tersebut, Pak Jumanto mendirikan penerbit untuk mengajukan izin mencetak  BSE. 

Pengalaman Pak Jumanto dari penulis, editor, marketing, manager. Keempat aktivitas itu beliau lakukan sampai sekarang. Di PGRI Jateng beliau mendapat tugas sebagai Ketua Badan Penerbitan PGRI Jateng dengan Penerbit PGRI Jateng Press. PGRI Jateng Press siap membantu menerbitkan buku kami sebagai  penulis pemula.

Kata Pak Jumanto bahwa "Menulis Itu Gampang". Banyak orang telah merasakan kenikmatan dari hasil menulis. Menulislah, menulis itu mudah, langsung saja menulis dan tidak perlu dipikir terlalu panjang. Kreativitas seseorang akan tetap membara tentunya, dipengaruhi oleh motif dalam filsafat jawa. Motif itu secara garis besar, ada cari jenag, cari jeneng, dan cari seneng. 

Penulis yang hebat itu memiliki motif yang berbeda, namun kebanyakan dari penulis-penulis pemula motifnya adalah motif seneng. Motif seneng adalah motif tingkatan terakhir dan tertinggi, karena seneng itu dipengaruhi oleh religiusitas kita.

Setelah penulis itu mempunyai kebiasaan menulis yang sudah berjalan lancar, maka saatnya penulis hebat itu harus menulis ke arah yang khusus. Atau menulis untuk tujuan tertentu, atau untuk pembaca tertentu. Misalnya untuk pembaca tingkat SD, SMP, SMA, atau untuk umum. 

Tulisan-tulisan kita yang dapat mengalir dengan mudah, itu akan lebih baik jika mengikuti arah calon pembacanya. Dalam hal ini sudah diatur oleh UU No.3 tahun 2017 tentang Perbukuan. 

Sebagai penulis, menulis buku nonteks itu lebih mudah karena tentunya punya leluasa untuk menggali ide-ide yang ada di pikiran kita. Menulis itu mudah, ide ada di mana-mana, inspirasi akan muncul sewaktu-waktu. Ketika ide muncul, segeralah menulis dan tulis outlinenya dulu. Dengan outline maka akan membantu kita lebih mudah dalam menulis lebih lancar. Menulis yang dilakukan dengan senang hari, maka kita akan bisa mendapatkan "jenang" atau pendapatan lalu mendapat "jeneng" atau peningkatan karir. Begitulah kata Pak Jumanto saat memberikan motivasi kepada kami para penulis pemula. 

Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab:
1. Slmt malam ibi Sri, Ibu Kanjeng moderator mntapp, nama I Nengah Suradnya Tempat Tugas di SMPN 1 Banjarangkan  Klungkung Bali, Bapak narsum mohon share pengalaman bapak suka duka mengemban 4 tugas mulia, sebagai penulis, editor, marketing dan manager?

Jawab: Terima kasih Bapak I Nengah Suradnya atas pertanyaan Bapak. Banyak sukanya Bapak. Saya sampaikan sukanya dulu yaitu 1. Dari menulis Buku saya mendapatkan pendapatan pasif yang jumlahnya lebih besar dari Gaji Guru PNS selama masa kerja 30 tahun. 2. Saya mendapatkan reputasi dan karir. Saya masa kerja guru PNS 8 tahun sudah diangkat menjadi pengawas. 3. Saya dengan menulis hati selalu riang yang dapat menginspirasi ketiga anak saya untuk semangat berprestasi. Untuk dukanya yaitu 1. Kadang ada beban jika meninggalkan tugas mengajar di saat harus menghadiri undangan pelatihan. 2. Jarak tempuh tempat tinggal dengan kantor penerbit jauh sehingga hanya tidur rata rata sehari 3 jam.

2.Ass.Wr. Wb. Senang rasanya dipanggil Ustadzah Aam Nurhasanah sama Bapak Drs.Jumanto M.Pd 
Materi malam ini sangat luarr biasa sekali. Izin bertanya pak, saya ingin sekali menerbitkan buku tentang Omjay, tapi sampai sekarang bukunya belum jadi. Saya kebingungan dalam mengembangkan bahan tulisan. Karena baru nulis satu halaman, ide tersebut suka mentok. Bagaimana membuat ide itu meluas pak??? mohon masukannya. Terimakasih.

Jawab: Terima kasih Bu Ustadah Aam Nur. Luar biasa niat Ibu menulis tentang Om Jay. Agar materi tulisan bisa berkembang  Ibu harus banyak observasi dunianya Om Jay atau banyak membaca tulisan tulisan Om Jay. Outline jangan lupa dijadikan pijakan dalam menulis.

3.Husnul Hafifah (Bondowoso)
Assalamualaikum wr wb, ijin bertanya:
Tadi disebutkan Penerbit PGRI siap membantu menerbitkan buku kami(peserta menulis pemula) jenis buku yg bs diterbitakan di penerbit PGRI apa saja? Bagaimana persyaratan bisa menerbitkan d PGRI, bagaimana rincian pembiayaannya. Terimakasih.

Jawab: terima kasih Bu Husnul. Penulis bisa menerbitkan kepada penerbit PGRI Jateng kirim ke emailnya. penerbit membantu cavernya, desainnya, ibu bisa menerbitkan sendiri atau ke penerbit PGRI Jateng.

4. Assalamualaikum wr wb...Perkenalkan nama Sunaryo, dri SMPIT Madani Berau, Gelb.11
Terimakasih atas sharing pengalaman PakJumanto. Perkenankan sy utk bertanya:
1.Bg penulis pemula, kdg2 utk menentukan outline dri sebuah gagasan/ide itu tdk mudah. Adakah trik2/tips spy kita mudah utk menentukan outline ya ?
2.Bgi penulis pemula, bgmn tips nya spy hsil tulisan (misal.naskah buku) kita mudah utk bs diterbitkan ?Terimakasih

Jawab: Terima kasih Pak Sunaryo
Outline perlu diadakan. dengan outline itu, maka tulisan kita tetap terarah dan tidak keluar dari tema, tulisan tidak bagi penulis pemula, buku apa saja bisa diterbitkan, nanti akan dibantu caver, edit dan dalam penerbitannya. silakan kirim karyanya ke penerbit PGRI Jateng. terima kasih

5. Assalamualaikum.Ijin bertanya..saya Ni Ketut Suastiwi, Guru TK Negeri Desa'Tusan Kecamatan Banjarangkan Klungkung Bali. Dalam penulisan Buku untuk anak usia 3-6 tahun .pada Power poin di kolom Bahasa disebutkan" Pengenalan kata menggunakan pola repetitif dalam kalimat".
Apa yg dimaksud pola Repetitif.Terima kasih

Jawab: masih banyak buku-buku untuk anak TK yang dibutuhkan dari penerbit. bahasa repetitif adalah bahasa yang diualang ulang. misal kata merah, jambu merah, baju merah, atau kata Ibu. ibu pergi ke pasar, Ibu menulis surat, dll. semoga ibu terinspirasi untuk menulis. buku TK harus banyak gambarnya.

6. Izin bertanya Bunda, Ai Sumartini Dewi , SMPN 1 Cibogo.
Apakah kalau menulis buku pelajaran idenya pernah mentok? Dan bagaimana cara bapak mengatasinya? Terima kasih

Jawab: Menulis buku pelajaran sebenarnya lebih mudah, karena mengacu pada KD KD di kurikulum, apalagi sudah membuat silabus dan RPP. apalagi buku di SMP, KD KI harus dijabarkan dalam pembuatan buku, sehingga harus ada penugasan dan evaluasi sesuai kondisi di sekolah yang dibutuhkan.
semoga ibu bisa menulis buku untuk SMPdan dapat dinilaikan.

7. Mau bertanya ya Bu Kanjeng
Pak Jumanto, izin bertanya saya bu sri kalau menurut Bpk. Jumanto, bagaimana menilai karya tulisan kita itu layak atau tidaknya diterbitkan?
Yang kedua, bagaimana caranya menjadi penulis yang berhasil seperti Bpk dan para narsum hebat disini. Terima kasih

Jawab: Ibu Kanjeng, tulisan yang layak, yang pertama sesuai dengan pembacanya. yang sudah dishare, lihatlah sesuai umur yang disasar. penerbit jika buku nonteks pelajaran, penerbit akan mengedit gambar yang kurang pas. Menulis yang berhasil, menulis terus saja, tulislah yang disekitar ibu dulu. banyaklah menulis yang diawali dari sekitar kita. ditunggu karyanya Ibu. Terima kasih.

8. Selamat malam Pak Jumanto Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati ...gel 12
Apakah dalam menulis cerpen atau sejenisnya harus menggunakan kerangka tulisan, Pak? Bagaimana mengawali untuk membuat paragraf awal cerpen ? Terima kasih

Jawab: Terima kasih bu Aning
Menulis diawali dengan menulis outline. Kata kuncinya adalah di paragraf awal. Pengalaman dari juri lomba cerpen di jateng. Penentuan akhir menggigitnya paragraf awalnya. buatlah paragraf awal yang menggigit. Ungkapan di paragraf awal harus bisa membuat membuat orang untuk tertarik untuk membaca untuk melanjutkan paragraf selanjutnya. Ungkapan paragraf pertama, dapat dilihat menggigit tidaknya cerpen. kalau SMP bisa 5 judul dengan masing-masing 5-6 halaman saja. Pengalaman dari hasil karya berjudul AMIN yang booming di kampus beliau. Selamat berkarya Ibu semoga bisa diterbitkan di PGRI Pers. Terima kasih

9. Perkenalkan saya syarifah ruqayah dr banda aceh. utk narasumber yg hebat sy mau bertanya..jika kami punya naskah apakah penerbit pgri jateng bisa membntu kami menerbitkan buku dan apakah bukunya ber isbn? buku jenis apakah yg bisa diterbitkan oleh penerbit pgri jateng? mhn maaf banyak pertanyaannya. tks sebelumnya bapak 🙏

Jawab: Terima kasih Ibu Syarifah
Karya ibu pasti sudah banyak. kami siap membantu, Penerbit PGRI itu orientasi membantu para guru untuk menerbitkan karyanya. utamanya membantu ISBNnya. nanti jika sudah diedit, bisa dicetak dimana saja, tapi PGRI minta 5 buku, selebihnya diserahkan pada penulisnya. jika menerbitkan di percetakan luar, hak terbit tetap dari PGRI Pers. jika ingin menerbitkan karya silakan japri saya. nanti akan saya bantu. Selamat berkarya Ibu. terima kasih.

10. Assalamu'alaikum bapak Jumanto, saya bahrudin orang rembang, maaf baru gabung mau nanya
1. bagaimana cara mengawali tulisan?
2. buku apa saja yg nisa diterbitlam oleh PGRI jateng? terima kasih

Jawab: Waalaikum salam.
Terima kasih Bapak Bahrudin. Semoga Bapak Sehat wal afiat.
Semoga Bapak tetap semangat berkarya dan.membantu teman teman guru untuk menulis.
1. Mengawali tulisan tergantung jenis tulisan yang akan kita susun. Misal akan menulis buku pengayaan Mapel IPA untuk anak SD kelas V. Bapak harus memilih KD mana yang akan dikembangkan materinya. Misal materi tentang listrik maka Bapak buat outline buku yang berisi pengayaan materi Listrik.
2. Buku apa saja bisa Pak . Saran saya lebih baik buku non teks pelajaran atau buku pengayaan. Pengayaan bisa masalah pembelajaran. Pengetahuan. Kepribadian. Keterampilan. Buku pengayaan banyak peluangnya untuk dipasarkan.
Saya tunggu karya bukunya Bapak. Semoga lancar sampai IVe


11. Bu Kanjeng: Apakah Bapak masih suka menulis puisi? Apa yg menyebabkan bapak suka puisi?

Jawab: Alhamdulillah. Menulis puisi bisa dilakukan dimana saja dalam suasana apa saja. Walaupun waktunya sempit.

12. Pak Wijaya .Apakah PGRI jateng juga menerbitkan buku digital ber isbn?

Jawab: Belum Bapak. Ini baru dikaji. Semoga segera dapat terlaksana.

Sangat luar biasa dan bermanfat ilmu yang diberikan Pak Jumanto tadi, semoga kami bisa segera menulis buku dan menerbitkannya.

Kesimpulannya:
Menulis Itu Mudah
  1. Menulislah menulis dan menulis
  2. Tulislah tema-tema yang ada di sekeliling kita.
  3. Jagalah motivasi kita dalam menulis agar kita tetap bersemangat menulis.
  4. Sebagai Guru banyak ide yang dapat ditulis menjadi buku. Setiap KD dapat dikembangkan menjadi 1 buku pengayaan.
  5. Buatlah outline agar tulisan terarah dan konseptual,  tulisan memiliki hubungan timbal balik yang disajikan dengan baik. Outline memudahkan penulis menciptakan klimak yang berbeda-beda. Dengan outline akan menghindari penggarapan topik lebih dari dua kali atau lebih dan outline memudahkan penulis mencari materi pembantu.
  6. Di saat menulis hindari niat untuk mengoreksi atau mengedit. Tulis terus ide yang sedang membara.
  7. Buku yang kita tulis sesuaikan dengan masa perkembangan bahasa calon pembaca buku kita. Sesuaikan dengan jenjang buku sesuai UU no 3 tahun 2017 tentang Perbukuan.
  8. Di masa sekarang banyak materi yang dapat kita kembangnya menjadi buku pengayaan terutama untuk membantu anak dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh.
  9. Kendala kita dalam menulis adalah Malas. Kita memiliki pengetahuan dan keterampilan menulis tetapi kita malas menulis.
  10. Untuk menjadi penulis bukan ditentukan bakat. Menjadi penulis karena kemauan kita untuk menulis menulis dan menulis akhirnya terampil menulis


MENULIS ITU MUDAH

MARI MENULIS

AGAR HIDUP SEPANJANG ZAMAN (Pak Jumanto)


Terima kasih kepada Pak Jumanto, Om Jay, dan semua yang telibat dalam kegiatan belajar menulis ini.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Kritik dan saran sangat saya butuhkan untuk perbaikan tulisan saya.

Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, dan lihatlah apa yang terjadi..


Anik Sudarwati, S.Pd.
Guru SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng

Jumat, 10 Juli 2020

Agus Subardana, SE., MM., CDS: Strategi Pemasaran Buku



RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

Pertemuan ke-18: Jumat, 10 Juli 2020
Waktu: Pukul 19.00-21.00 WIB
Narasumber: Agus Subardana, SE., MM., CDS
Tema: Strategi Pemasaran Buku
Oleh: Anik Sudarwati, S.Pd.

Selamat malam Bapak/Ibu guru hebat di seluruh Indonesia yang berbahagia. Malam ini saya kembali mengikuti kegiatan Belajar Menulis bareng Om Jay dkk, PGRI, serta Penerbit Andi. Narasumber malam ini yaitu Bapak Agus Subardana. dan Moderatornya Ibu Aam Nurhasanah. Materi malam ini adalah Strategi Pemasaran Buku.

Pertama, Pak Agus menjelaskan tentang pemasaran buku di masa pandemi. 

Dampak Penjualan Buku Selama Covid-19
  1. Jaringan toko buku pada tutup selama covid-19
  2. Orang pada takut datang ke toko buku/mall
  3. Penurunan omset toko buku 70-80 %
  4. Banyak penerbit memberhentikan distribusi ke toko buku
  5. Beberapa penerbit gulung tikat

Dari gambar tersebut, dapat kita lihat bahwa selama masa pandemi covid-19 ini grafik pengunjung di toko buku mengalami penurunan sangat drastis di Bulan Februari, naik sedikit pada bulan Maret tapi di Bulan April turun drantis lagi. Dan mulai awal Bulan Juni kemarin sudah mulai ada kenaikan jumlah pengunjung di toko buku yang sudah buka dan tetap susuai dengan protokol kesehatan yang sesuai anjuran pemerintah.

Menurut Pak Agus, sebagai penerbit di masa sekarang ini harus mempunyai strategi tentang pentingnya transformasi digital. Karena dampak covid-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch. Kemuadian juga ditandai dengan keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru, hingga pergeseran di sektor-sektor industri, terutama sektor industri perbukuan.

Nah, perubahan itu tentu akan berdampak pada banyak hal seperti tempat kerja, cara belajar-mengajar, kehidupan keluarga, hingga aktivitas sosial. Maka dari itu, Penerbit Andi memakai strategi yang utama yaitu Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada pada bisnis penerbitan buku.

Bagan Digital Marketing

Di dalam dm kita harus menyesuaikan diri sesuai dengan sistem marketing supaya penerbit tetap eksis. Kenapa harus Digital Marketing? Karena hal ini sangat efektif membantu meningkatkan penjualan. Selain itu ada banyak manfaat lainnya dari Digital Marketing. Berikut saya sampaikan manfaatnya. Kemuadian Penerbit juga harus tetap berhungan dengan pelanggan buku di media sosial. Lalu untuk memastikan bahwa buku tetap dijual melalui media online seperti bukalapak, blibli, tokopedia dll. Tak lupa juga penerbit Andi dalam mempertahankan buku supaya tetap dinikmati oleh konsumen, maka mereka memasang di media sosial lainnya seperti WA, facebook, instagram.

Manfaat Digital Marketing:
  1. Biaya lebih relatif terjangkau atau murah
  2. Daya jangkauan sangat luas
  3. Mudah menentukan target pasar 
  4. Komunikasi dengan konsumen lebih mudah
  5. Mudah dievaluasi dan dikembangkan
  6. Lebih cepat populer
  7. Sangat membantu meningkatkan penjualan.
Strategi Pemasaran Buku:

Selanjutnya Pak Agus menjelaskan bahwa untuk terus mempertahankan strategi penjualan buku di masa sekarang ini yaitu lewat komunitas-komunitas. Komunitas itu yang lebih tinggi dari penjualannya sesuai dengan produk yang dimiliki. Misalkan novel, maka akan lewat komunitas penulis novel, sarana pendidikan lewat komunitas pendidik.

Beliau melanjutkan bahwa sebagai penerbit, harus bisa selalu tampil yang pertama, yang tercepat dan tepat sasaran sesuai dengan pasar yang mereka bidik yang memiliki strategi pemasaran yang tepat seperti Digital Marketing itu dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Kemudian penerbit juga harus memiliki strategi khusus di saat pendemi seperti ini yaitu dengan mengadakan promo-promo khusus semacam memberikan diskon khusus agar konsumen lebih tertarik. Sarana promosi lainnya yang dilakukan Penerbit selaku pelaku insdustri juga dengan mengadakan webinar, daring lewat zoom, channel youtube,WAG.

Dalam kondisi saat ini, bagaimana Penerbit bisa jadi Brand, yaitu harus cepat menanggapi pesanan konsumen, juga jika ada pelanggan komplainharus cepat ditanggapi. Sehingga ada keakuratan dan ketepatan bila ada konsumen yang membutuhkan informasi dengan cepat.

Strategi yang lain yang bisa dilakukan yaitu dengan Mobile Marketing dan Email Marketing. Melalui keduanya itu maka bisa menjalin kedekatan dengan konsumen agar tetap menjadi pelanggan buku dari penerbit. Selain itu, juga ada Personal Marketing, adanya teknologi identifikasi yang dapat mengetahui kebutuhan yang sesuai dengan karakteristik konsumen.

Untuk mempertahankan penjualan juga bisa dilakukan dengan Continuous Marketing yaitu pemasaran yang berkelanjutan yang memasarkan semua lini pemasaran dengan sosial media secara terus menerus. Dengan begitu program marketing dapat dievaluasi secara akurat dan berkelanjutan. Digital marketing juga harus Integrated yaitu menghubungkan semua strategi yang dilakukan di media sosial satu sama lain. 

Strategi yang lai yaitu penerbit harus menyediakan konten yang menarik. Karena pengguna internet selalu mencari di internet apa yang mereka butuhkan. Nah informasinya bisa dibuat di website dalam bentuk  artikel, teks, vidio, gambar, atau bahkan hasil riset terntu. Maka informasi yang disediakan harus ada relevansi dengan usaha bisnis yang dilakukan. 

Di dalam pemasaran buku juga perlu menghadirkan Visual Marketing, hal itu penting karena sangat penting tidak hanya di dunia nyata tapi juga dunia maya seperti instagram, youtube. Di sana dapat ditampilkan visual yang sangat tajam yang bisa menarik pelanggan.


Nah. mengenai potensi buku sekolah terhadap penerbit yaitu karena ada kebijakan dana BOS untuk membeli buku, maka penerbit dapat menyuplai buku yang dibutuhkan sekolah-sekolah seperti buku perpustakaan dan buku ajar. Dengan adanya fasilitas buku perpustakaan di sekolah, maka siswa akan bisa meminjam buku untuk dibaca di rumah. Hal itu menjadi potensi yang baik buat penerbit, karena sekolah dapat mengalokasikan dana BOS untuk membeli buku tiap tahunnya.

Penerbit Andi menyediakan berbagai macam buku di antaranya:
Untuk ranking buku laku di toko buku gramedia seluruh Indonesia seperti di bawah ini urutannya.

Nah, sebagai penulis pemula bisa melihat ranking buku dari 1 sampai 20 itulah yang banyak diminati pelanggan/pembaca buku. Jadi bisa dijadikan acuan untuk menulis buku yang laku di pasaran.

Waw sangat menarik sekali materi pada malam hari ini, strategi pemasaran buku bisa kita pelajari untuk bagaimana nantinya jika kita ingin menulis buku yang diminati pembaca dan laku di pasaran. Banyak sekali program marketing untuk penjualan buku yang dilakukan oleh penerbit ternyata. Dan semua itu mereka lakukan dengan tujuan agar penjualan buku tetap eksis. 

Kesimpulannya:
Menulis adalah berjuang
Penulis adalah pahlawan yang dikenang selama-lamanya
Lembaran karya adlah medan pertempuran
Pena adalah senjatanya
Buku adalah gudang ilmu
Kuncinya adalah membaca
Membaca adalah jendela dunia

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Terima kasih kepada Pak Agus dan semua yang terlibat dalam kegiatan belajar menulis ini. Semoga sukses.

Salam literasi, semangat menulis, menulis dengan hati, dan lihatlah apa yang terjadi...(selalu saya ingat kata-kata dari para senior penulis hebat dari kegiatan belajar menulis)


Anik Sudarwati, S.Pd.
SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng


Jumat, 03 Juli 2020

Dr. Ngainun Naim: Mari Produktif Menulis



RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

 Pertemuan ke-15 : Jumat, 3 Juli 2020
 Waktu : Pukul 19.00-21.00 WIB
 Narasumber : Dr. Ngainun Naim
 Tema : Mari Kita Produktif Menulis
 Oleh : Anik Sudarwati, S.Pd.

Selamat Bapak/Ibu Guru hebat di seluruh Indonesia. Kali ini saya akan membagikan resume dari kegiatan belajar menulis bareng Om Jay, PGRI, dan Penerbit Andi Yogyakarta. Malam ini pertemuan ke-15 dan narasumbernya adalah Dr. Ngainun Naim. Moderator malam ini adalah Bu Sri Sugiastuti dan biasa kami panggil Bu Kanjeng.

Materi malam hari ini yaitu "Mari Kita Produktif Menulis". Setiap pertemuan kami selalu diberikan materi yang baru. Semua materi yang kami terima sangat bermanfaat untuk kemajuan kami dalam menulis. Baiklah saya akan menyampaikan CV dari narasumber malam hari ini. Silakan klik alamat di bawah ini untuk mendapatkan informasi CV Bapak Naim 👇


Pak Naim adalah seorang dosen di IAIN Tulungagung, Jawa Timur. Pak Naim memberikan informasi pada kami yang sangat bermanfaat. Sesuai dengan unggahan dari Omjay, beliau menyampaikan bahan diskusi MARI PRODUKTIF MENULIS. Jadi jika Bapak Ibu sudah produktif menulis, berarti topik ini bukan topik istimewa, dan sekadar bahan untuk renungan bersama. Beliau mengawali paparan malam ini dengan satu pendapat bahwa:

Guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan. Salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis. Seorang guru yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan.

Pada pertemuan ini beliau menyampaikan tentang KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS.
Kunci itu alat untuk membuka. Alat yang bisa menjadikan kita produktif dalam menulis, sesuai judul materi yang beliau bawakan. Kata beliau kita bisa mendapatkan kunci tetapi kunci akan sebatas sebagai kunci jika tidak difungsikan. Keterlibatan kita di grup ini ibaratnya untuk mendapatkan kunci. Tapi jika sekadar mendapatkan saja dan tidak dipraktikkan, tentu kunci itu kurang fungsional. Nah, apa saja kunci-kunci penting dalam menulis itu??? Berikut ini jawabannya.

KUNCI PERTAMA ADALAH MOTIVASI. 

Apa motivasi kita selama ini?? mungkin jawabannya sudah ada di dalam benak kita masing-masing.
Motivasi menulis bisa berupa; 
  1. motivasi karir. merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi Bapak Ibu sekalian. Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.
  2. motivasi materi; menulis itu menghasilkan honor. Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang beruntung dari sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan perhatian dari sisi materi.
  3. motivasi politik; menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
  4. motivasi cinta; menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.

Nah, kita bisa memilih jenis motivasinya. Bisa juga menambah jenis motivasi di luar 4 yang beliau sebut di atas. Namun perlu diingat bahwa apa pun motivasi yang dipilih maka akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.

KUNCI KEDUA: MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU ANUGERAH.

Pak Naim berpendapat bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah.
Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itulah bisa menulis—bagi beliau—adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis.
Pak Naim sangat yakin bahwa kita bisa menulis. Mengapa demikian?? Berikut ilustrasinya dari Pak Naim:

"Coba sekarang simak pengalaman menulis Bapak Ibu sekalian. Jika Bapak Ibu sekalian lulusan S1, atau S2 atau S3 berarti sudah menulis ribuan halaman. Ya, ribuan halaman. Kok sekarang mengaku nggak bisa menulis. Terus yang dulu ribuah halaman itu apa yang ditulis? Maaf jika tersinggung.
Bayangkan, saat S-1 Bapak Ibu sekalian setiap semester harus membuat makalah. Paling tidak satu semester harus membuat 10 makalah. Kalikan 10 halaman, berarti kan sudah 100 halaman. Kalikan 8 semester. Berarti kan sudah 800 halaman. Asumsinya 1000 halaman dengan laporan KKN, magang, skripsi. Jumlah halaman pasti bertambah jika Bapak Ibu lulus S2. Total halaman yang ditulis jika sampai lulus S2 saya kira paling tidak 500 halaman. Apalagi jika sampai selesai doktor. Jelas di atas 2.500 halaman. Sekarang hitung berapa laporan penelitian yang harus Bapak Ibu buat setiap tahun. Berapa laporan pengabdian. Sudah ribuan—sekali lagi ribuan—halaman yang sudah Bapak Ibu tulis."

Waaaw, memang kita tidak menyadari secara langsung bahwa kita telah banyak menulis dari masa ke masa. Jika masih ada yang kesulitan menulis padahal pengalaman menulisnya sudah ribuan halaman. Menurut Pak Naim ada beberapa kemungkinan; 
  1. Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya ini yang spesial membiayai foto kopi.
  2. Tidak menulis karena dibuatkan orang lain.
  3. Menulis dengan melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di googe lalu dipotong sana-sini sampai berbentuk layaknya tulisan. Sekali lagi mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. 
  4. begitu mendapatkan tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Tugas penulis biasanya di akhir kutipan: BERDASARKAN PAPARAN DI ATAS MAKA DAPAT DISIMPULKAN.

Menurut Pak Naim bahwa menulis itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang lainnya. Sesederhana apa pun buku yang Bapak dan Ibu hasilkan itu tetap memiliki kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif. Selama Bapak Ibu sekalian terus menulis maka akan menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainnya.

KUNCI KETIGA: MENULIS ITU MEMBERIKAN BANYAK “KEAJAIBAN” DALAM HIDUP.

Menulis itu memberikan banyak sekali manfaat. Pak Wijaya Kusumah--Omjay-- seorang bloger, youtuber dan guru kita semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu telah memberikan keajaiban dalam kehidupan.
Coba kita simak apa saja bentuk keajaiban yang beliau rasakan karena menulis.
  • mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak royalti.
  • sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum
  • memiliki banyak teman.
  • bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan. 
  • tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.

KUNCI KEEMPAT: TIDAK MUDAH MENYERAH.

Banyak orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali. Menulis lima paragraf yang dilakukan rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga bulan sekali.

KUNCI KELIMA: BERJEJARING. Jadi penulis jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan semacam ini juga dalam rangka berjejaring.

KUNCI KEENAM: MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA. Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika Anda merasa tulisan Anda tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan Anda akan otomatis menjadi baik.

Itulah 6 kunci penting dalam menulis yang telah diuraikan oleh Pak Naim yang bisa membuat membuat kita sekalian produktif menulis. Tapi--sekali lagi--kunci itu adalah alat. Tinggal bagaimana kunci itu digunakan secara tepat.

Lalu bagaimana menurut Pak Naim tulisan yang berkualitas itu? serta bagaimana agar tulisan dapat diterima oleh penerbit?
Jawabannya adalah Kriteria tulisan yang berkualitas yaitu (1) SELESAI DITULIS. Ini penting. Sebagus apa pun ide, jika belum selesai ditulis ya belum bagus.  (2) Minim salah ketik atau salah teknis. (3) Bahasa menarik dan didukung oleh logika berpikir yang baik. JIka ingin diterima penerbit, ikuti gaya dan kebijakan penerbit.

Kemudian bagaimana cara agar kita bisa konsisten menulis dan produktif?
Jawabannya adalah (1) Semua kebiasaan awalnya dipaksa. Bangun komitmen untuk rutin menulis. Awalnya paksa, lama-lama akan terbiasa. (2) Setiap orang memiliki jadwal yang seharusnya disusun dan ditaati.

Ada 4 jenis MALU dalam menulis: (1) MALU untuk menulis. Tidak akan bisa menulis. (2) MALU kalau menulis dan tulisannya dibaca orang. (3) MALU sudah mulai hilang. Pokoknya nulis. (4) MALU TIDAK MENULIS.

Kesimpulannya:
Tetapkan motivasi yang bisa membuat kita nyaman dan sukses dengan motivasi tersebut. Yakin bahwa menulis adalah anugerah yang luar biasa. Tetap menulis karena akan selalu ada keajaiban dalam tulisan yang kita buat. Jangan cepat menyerah jika dalam proses menulis ada suatu rintangan. Menulis sampai kita sukses dengan tulisan itu.

Alhamdulillah sangat bermanfaat materi malam hari ini. Terima kasih Pak Naim yang telah memberikan materi ini, serta terima kasih kepada semua yang mendukung terselenggaranya kegiatan belajar menulis ini.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan jika ada kesalahan mohon untuk dikritik dan saran di kolom komentar. Terima kasih..semoga sukses selalu. Aamiin

Salam literasi, semangat menulis, menulis dari hati, dan lihatlah apa yang terjadi..


Anik Sudarwati, S.Pd.
SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng

Kamis, 02 Juli 2020

M.FIRMAN SUWARYA, M.KOM: TEKNIK FREEWRITING



RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

 Pertemuan ke-14 : Rabu, 1 Juli 2020
 Waktu : Pukul 19.00-21.00 WIB
 Narasumber : M. Firman Suwarya, M.Kom.
 Tema : Berbagi Pengalaman Menulis dan Menerbitkan Buku
 Oleh : Anik Sudarwati, S.Pd.


Selamat malam Bapak/Ibu Guru hebat di seluruh Indonesia. Malam ini saya akan menyampaikan resume Kegiatan Belajar Menulis bareng Om Jay, PGRI, dan Penerbit Andi pada pertemuan kemarin. Narasumbernya yaitu Bapak M. Firman Suwarya, M.Kom. Dipandu oleh moderator Ibu Fatimah dari Aceh.

Saya kembali antusias untuk mengikuti materi dari narasumber. Pak Firman memberikan materi tentang "Freewriting". Apa itu Freewriting??? Tunggu dulu, berikut ini saya sampaikan biodata Pak Firman terlebih dahulu. 👇

BIODATA

Nama Lengkap :  MUHAMMAD FIRMAN SUWARYA, M.KOM 
Instansi  :  SMPN UNGGULAN SINDANG INDRAMAYU 
No.WA / Telp :  085 224 494 765 
Alamat Kantor :  Jl. Raya Terusan Km.3 Terusan Sindang Indramayu Jawa Barat. 
Pendidikan : 
 - Sarjana, Teknik Informatika STMIK TC Bandung        
 - Pascasarjana, Teknik Informatika STMIK Eresha Universitas Pamulang Tangerang Banten 
Jika ingin menghubungi beliau, bisa dikunjungi melalui: 
 
1. Email :  firmansmuhammad@gmail.com 
2. IG  :  @firmansuwarya,  
3. Facebook :  Muhammad Firman Suwarya,  
4. Blog :  gubuginformatika.blogspot.com,  
5. Youtube :  Youtube.com/c/firmansuwarya 

Beliau juga sudah menerbitkan banyak buku yaitu:
  • Buku Solo: 
  1. Penerapan Exact Match Pada Singular Value Decomposition Dengan Menggunakan Discrete Cosine Transform Untuk Deteksi Pemalsuan Pada Citra (Kun Fayakun, 2019),  
  2. Persahabatan Sebening Embun (Edwrite, 2019),  
  3. Sarjana Cangkul (Jmaestro, 2019), 
  • Buku Antologi: 
  1. Ayo Belajar Informatika (Andi Offset, 2019),  
  2. Dari Film Pendek Hingga Pandai Sikek (Media Guru, 2019),  
  3. Indonesia Is We (Media Guru, 2019),  
  4. Buka Bersama Keluarga (Penerbit Mecca, 2019),  
  5. Ketika Ramadhan (Penerbit Mecca, 2019),  
  6. Sajak-sajak Penaku (Mandiri Jaya Publishing, 2019),  
  7. Syair Pena Para Pujangga (Rumah Produksi Naskah, 2019),  
  8. Story of Life (eduvation, 2019),   
  9. Tulisannya pernah beberapa kali dimuat di Surat Kabar Radar Indramayu Cirebon 
  10. Penulis artikel di media online 
Nah, sekarang saya akan mencoba memaparkan kembali materi yang telah dijelaskan oleh Pak Firman. Kembali lagi ke "freewriting". 

Freewriting adalah teknik menulis cepat tanpa hambatan. 

Secara umum memang menulis sebanyak 5 halaman itu memutuhkan waktu berjam-jam, belum lagi nanti efeknya ketemu dengan rasa bosan yang membelenggu. Dan itu memang penyakit hampir menghinggapi hampir semua penulis baik yang baru belajar nulis seperti Pak Firman katanya, ataupun mungkin penulis yang sudah menjadi penulis handal. Bahaya penyakit ini adalah baisanya diaawali menyerang ke pikiran, cirinya tiba-tiba ide-ide yang kita punya hilang entah kemana. Lalu bingung harus nulis apa lagi, puyeng, dan sederet saudara-saudaranya. Nanti dampak endingnya yaitu kita akan cape, lelah, malas untuk menulis.

Ya... Memang betul penjelasan Pak Firman, saya pun mengalaminya sebagai penulis pemula yang baru latihan. Saya belum bisa mengondisikan saat banyak tugas di sekolah yang harus saya kerjakan. Akhir tahun ajaran, setelah selesai penerimaan rapor, ganti menyelesaikan administrasi keuangan, selesai itu ganti lagi ada penulisan ijazah karena saya guru kelas 6. Jadi saya kadang sudah ingin nulis, tetapi karena pikiran saya belum bisa fokus, maka tulisan saya juga masih ada beberapa yang tersimpan di draf. Saya baru menyelesaikan resume kegiatan belajar menulis saja. Karena saya tidak mau tertinggal sampai ke pertemuan berikutnya.

Kata Pak Firman, terkadang saat malas menghinggapi, ketika mau nulis lagi, tiba-tiba mendadak mendapatkan ide yang baru. Lalu kita mulai menulis, lalu apa yang terjadi...? di tengah jalan sebelum ide baru yng menurut kita lebih bagus itu belum selesai ditulis, tiba-tiba muncul ide baru lagi,..ya.... alasan dan pikiran kita sama seperti pertama, yaitu ide baru tersebut lebih lebih dan lebih bagus dari ide pertama, ide yang mana..? Ya, ide tadi yg katanya bagus, yg belum selesai ditulis juga. Dan terus seperti itu  mandeg lagi, mandeg lagi, tidak ada kelar-kelarnya. Kondisi seperti itu dalam dunia kepenulisan biasa disebut dengan Lingkaran Setan Kebuntuan 😱 waw seraaaam.

Akhirnya, tidak ada karya yang bisa dihasilkan....!!! dan itu bisa stres, lalu bagaimana? Mungkin saja, nanti muncul ada pemikiran bapak-ibu, dan kita semua yaitu merasa bahwa tidak ada bakat untuk menjadi penulis. Inilah yang harus kita hindari sebisa mungkin. Kita harus tetap optimis untuk menulis apa yang kita sukai dan kuasai. 

Lalu, bagaimana kita bisa teknik dari Freewriting ini?
  1. segera tulis ide yg muncul, segera tulis, dan tulis sebelum ide itu hilang

  2. menulis ide yg muncul itu sangat mudah, kapan dan dimanapun, pokoknya tulis

  3. harus yakin, pokoknya tulis saja, yang lewat biarkan saja jika waktu tidak memungkinkan

  4. baru kita cek dan ricek tulisan kita

  5. kita harus menyiapkan atau meluangkan waktu, yang kita memungkinkan untuk itu dilaksanakn secara kontinyu terus menerus, ga usah lama-lama, misal 30 sampai 60 menit setiap harinya

Menulis bukan tidak ada halangannya, namun kita harus buat komitmen dengan meluangkan waktu untuk nulis. Maka jika dilakukan terus-menerus akhirnya tulisan kita pun akan bisa dibukukan. Setelah melalui proses pengecekan dan edit tulisan. 

Untuk menerapkan freewriting, tulislah apa yang kita ketahui dan kita kuasai. Tulislah dengan hati agar tulisan kita bisa menyentuh hati pembaca. Nah, bagaimana jika di tengah kita menulis akan muncul ide baru? jawabannya adalah buatlah satu tekad yaitu, ide baru akan saya tulis jika tulisan saya yang ini sudah selesai. Maka dari situ kita harus benar-benar menyelesaikan tulisan itu. 

Apa hal yang harus diterapkan dalam teknik menulis freewriting?
Jawabannya yaitu pokoknya tulis secepat-cepatnya terhadap ide yg muncul, jangan takut salah, jangan takut keliru, takut jelek hasilnya, apalaagi takut salah ketik, pokoknya tulis dan tulis sampai habis. Modalnya adalah ide, dan ide bisa muncul dari mana saja.

Intinya, dengan teknik freewriting, kita bisa menghasilkan tulisan dengan cepat tanpa takut salah. Karena ada proses editing di akhir untuk menjadikan tulisan kita berkualitas. 

Kesimpulannya:

Rasa bosan adalah penyakit yang sangat berbahaya melebihi covid 19 hati-hati dan waspada dia menyerang dengan tiba tiba maka kita harus pupuskan dengan coba dan coba lagi sampai sukses. Yakin dan percaya lah, siapa pun bisa jadi apa pun asalkan dia mau berusaha dan berdoa. Dan kunci utamanya adalah percaya diri. Terus lah menulis dan menulis jangan pernah berhenti. Wujudkan cita-cita untuk menerbitkan buku. Kobarkan semangat untuk menulis.

Terima kasih Pak Firman, Om Jay dan semua yang terlibat dalam kegiatan belajar menulis ini, yang telah memberikan ilmu tentang freewriting, semoga kami dapat mempraktikkan dengan benar dan berkelanjutan. Aamiin.. 

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan jika ada kesalahan mmohon tinggalkan kkritik dan saran di kolom komentar untuk perbaikan tulisan saya.

Salam literasi, semangat menulis, menulis dari hati, dan buktikan apa yang terjadi.


Anik Sudarwati, S.Pd.

SDN Pelemgede 02

Blog:https://aniksudarwati22.blogspot.com/

Selasa, 30 Juni 2020

DRA. BETTI RISNALENNI, MM : MENGELOLA SEKOLAH DI ERA COVID-19


RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 12

 Pertemuan ke-13 : Senin, 29 Juni 2020
 Waktu  : Pukul 19.00-21.00 WIB
 Narasumber : Dra. Betti Risnalenni, MM.
 Tema : Mengelola Sekolah di Era Covid-19
 Oleh : Anik Sudarwati, S.Pd.

    Selamat malam Bapak/Ibu Guru hebat di seluruh Nusantara, semoga senantiasa sehat dan bahagia lahir batin. Malam ini, saya telah selesai mengikuti kegiatan belajar menulis bareng Om Jay, PGRI, dan Penerbit Andi. Tiba saatnya saya membuat resume dari pertemuan malam ini. Saya selalu senang dan berusaha untuk tidak terlambat menyimak materi tiap pertemuan. 

    Tema malam ini yaitu "Mengelola Sekolah di Era Covid-19". Seperti biasa, kegiatan dibuka oleh Om Jay kemudian dilanjutkan oleh Ibu Fatimah moderator hebat dengan DJTIS-nya. Narasumber malam ini yaitu Dra. Betti Risnalenni, MM. Beliau akan berbagi pengalaman tentang bagaimana mengelola sekolah di era covid-19 ini. Sebelum ke sesi tanya jawab, terlebih dahulu saya paparkan mengenai profil Ibu Betti. Bu Betti lahir di Padang, 13 Agustus 1968. Beliau adalah guru sekaligus pendiri Kelompok Belajar (KB), TK, dan SD Insan Kamil, Bekasi.

    

    Bu Betti begitu lekat dengan dunia pendidikan. Bergelut sejak tahun 1991, lulusan IKIP Jakarta yang telah mendapatkan banyak penghargaan. Mulai dari guru dan kepala sekolah berprestasi se-Bekasi, juara 1 wanita berprestasi di bidang pendidikan dari walikota se-Bekasi, dan juara 1 wirausaha se-Jawa Barat. Dunia mengajar memang hal yang tak asing bagi beliau. Selain sebagai guru dan kepala sekolah, beliau juga sempat dilatih pengajar dari Malaysia untuk mengajar aritmatika dan kemudian membuka kursus. Bu Betti merupakan orang ke-6 yang membuka kursus aritmatika di Indonesia. Awalnya ia hanya punya tiga murid karena aritmatika saat itu belum banyak dikenal orang.

    Tak patah arang, Bu Betti terus gigih mengenalkan aritmatika dengan membagikan brosur sekaligus memperagakan alat aritmatika di saat pembagian rapor di sekolah. Tak sia-sia, Bu Betti bisa mendapatkan murid sampai 400 orang tahun 1998. Bahkan sampai memiliki 24 cabang dan membuat sendiri buku aritmatika. Sambil berjualan buku, beliau juga memberi training gratis bagi orang yang ingin membuka kursus. Selanjutnya, salah seorang yang membuka kursus tersebut menawarkan pada Bu Betti untuk mendirikan TK di bilangan Bantar Gebang. 

    Bu Betti yang sudah memiliki Yayasan Insan Kamil ini awalnya menolak karena tidak memiliki biaya. Kalaupun membuka TK beliau menginginkan yang bagus kualitasnya. Awalnya, di Maret 2003, Bu Betti mengontrak sebuah rumah dahulu untuk mendirikan TK-nya. Namun baru setahun berjalan ketika masa kontraknya habis, si pemilik rumah tidak mau memperpanjang kontrakannya lagi. Untungnya saat itu ada orang yang menawarkan rumah dengan harga Rp 23 juta, sehingga TK-nya pun akhirnya di pindahkan ke rumah tersebut.

    Bu Betti menjelaskan bahwa sebenarnya manfaat yang dapat diraih dari membuat sekolah itu bukan hanya untung uang tapi banyak hal yang didapat. Bu Betti bisa jadi guru teladan, kepala sekolah berprestasi dan juga juara interpreuner tingkat Jawa Barat untuk kalangan guru PAUD. Dan dari segi pertemanan jangan ditanya. Bu Betti jadi punya banyak teman, pengetahuan juga bertambah. 

    Begini cara yang diterapkan Bu Betti dalam mengelola sekolah di era covid-19. Mungkin yang  Bu Betti lakukan sama dengan sekolah ibu bapak semua. Bu Betti melakukan Daring selama 3 bulan ke belakang walau lokasi sekolah saya Zona Hijau selama ini. Dan Alhamdulillah kata beliau tidak pernah ada yang kena covid 19. 

    Selama Daring materi tidak hanya pelajaran saja, tapi Bu Betti juga menugaskan kegiatan rumah (life skill dan karakter). Kata beliau masih berhasil walau untuk tingkat KB dan TK sudah mulai bosan. Mereka pengen ketemu gurunya. Bu Betti mungkin agak nekat aja untuk jadi apa yang diinginkan. Kata Bu Betti, selama masa pandemi ini kita memang harus bisa bekerja sama dengan seluruh guru dan karyawan. Lebih hati-hati juga karena mereka pun stress dengan musibah ini dan harus berpikir juga  untuk mengajar. Bekerja di rumah lebih susah karena gangguannya lebih banyak.

    Betul sekali apa yang dikatakan oleh Bu Betti, memang mengajar tanpa tatap muka menjadi hal yang baru bagi saya terutama. Kita harus bekerja lebih ekstra, karena selain memberi tugas kepada anak didik , kita juga harus selalu mengontrol mereka sesering mungkin mengingatkan malaui WAG untuk selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari bahaya covid-19 ini.  Belum lagi, kalau dalam waktu sehari masih ada anak didik yang belum/telat memberitahu kabar/tugas mereka. Hal itu membuat saya jadi kepikiran. Saya pun menanyakan kepada teman mereka yang dekat dengan rumah anak didik tersebut. 

Masuk ke sesi diskusi, hal-hal penting yang saya dapatkan ketika sesi tanya jawab yaitu:
  • Biar anak tidak ketergantungan bermain hp, penugasan lewat hp juga harus ada pendidikan karakternya, jadi guru dan orang tua harus bekerjasama dalam waktu memegang hp. Guru itu lebih dipatuhi daripada orang tua. Jadi guru membantu memberi tau anak bahwa megang hp itu hanya selama berkomunikasi dengan guru dan juga boleh untuk bermain game 15 atau 30 menit. di alarm.
  • Dalam mengelola sekolah itu banyak sekali tantangan. Untuk bisa survive kita memang harus sering menghitung pemasukan dan pengeluaran. Minimal rencana per tahun itu harus cermat walau kita bukan profit tujuannya. Tapi kita jangan nombok juga. Nanti kita tidak semangat dalam bekerja. Jika di sekolah ada koperasi, sebaiknya itu dikelola dengan baik. karena itu sumber keuangan juga. 
  • Untuk menghilangkan kekhawatiran tentang covid-19 ini, sekolah yang akan melakukan tatap muka pada tahun ajaran baru, maka sekolah bisa mengajukan ke dinas dengan melengkapi vidio profil, surat persetujuan orang tua dan program. Itu juga dinilai dulu. Tidak langsung boleh buka. 
  • Cara penyampaian pembelajaran daring pada peserta didik baru yang belum kita kenal yaitu kita sudah adakan pertemuan akhir tahun ajaran lalu. sekitar pertengah juni. anak anak kita mulai dengan cara foto dengan lingkungan sekolah. Terus kita kasi mainan edukatif. jadi mereka senang dan sudah pengenalan dengan calon gurunya. 


  • Motivasi awal Bu Betti mendirikan sekolah di Bekasi yaitu awalnya beliau pengen anak yang ekonominya minim bisa bersekolah di tempat yang bagus. Motivasi beliau adalah prinsip ini. Anak miskin di sekolah biasa / kurang itu biasa, anak kaya di sekolah bagus itu biasa. tapi anak kurang beruntung bisa disekolah bagus itu luar biasa. Itulah yang beliau lakukan di Insan Kamil. Yang yatim Free, yang tidak mampu pun free. Beliau tidak pernah minta mereka harus bawa SKTM . Karena sebenarnya tidak ada orang yang mau disebut miskin. kalau yg mampu sih bayar normal.
  • Biar sekolah kita diminati oleh masyarakat, kita bisa adakan sosialisasi kepada orang tua atau masyarakat dengan menghadirkan narasumber yang sesuai yang mendukung sekolah.
  • Kalau untuk pembelajaran Daring untuk anak KB dan TK itu sering membosankan bagi anak. Tapi beliau lebih memberikan kegiatan yang membuat mereka senang. Misalnya menugaskan membuat kue bersama orang tua.

  • Nah, untuk mendirikan sekolah, langkah pertama, ijin warga. 100 tanda tangan. Ini lanjut ke RT, RW. Setelah itu kita ijin ke UPP atau UPTD. Lanjut ke disdik kota. Jaman beliau, disidangkan di tingkat kotamadya. Dan perlu tanah untuk TK min 300 m2, SD min 1000 m2, harus punya akte yayasan yang sampai KemHumkam.
  • Tips memngelola 3 lembaga sekaligus: Jaga kesolidan dalam sekolah itu sendiri, bagi tugas berdasarkan kemampuan rekan kerja, sering pantau dengan sharing. (di sekolah Bu Betti setiap senin setelah pulang siswa)
  • Manajemen keuangan saat pandemik: Di sekolah Bu Betti pembayaran segalanya 1 pintu. Boleh dicicil berdasarkan kemampuan. Setiap kegiatan, misalnya mau ulangan, harus lunas spp bulan..., pembagian modul harus lunas spp bulan .. jadi ortu tidak terbebani tp kita sudah punya harapan uang buat gajian guru dan karyawan.
  • program karakter yang diterapkan di sekolah: Salaman,  hafalan juz 30, hadist dan surat2 pendek,  menjaga kebersihan, wirausaha.

Alhamdulillah malam ini kita mendapat ilmu tentang pentingnya kepemimpinan kepala sekolah, kolaborasi dan inovasi dalam mengelola sekolah di era covid-19. Ilmu yang sangat bermanfaat bagi kami. Semoga kami dapat melaksanakan pembelajaran di tahun ajaran baru dengan baik dan lancar, aamiin...

Kesimpulannya: 
Kalau ada niat baik lakukanlah, Allah pasti akan membantu. Kalau mengerjakan sesuatu, lakukanlah yang terbaik karena nilainya akan memperbaiki citra dan kehidupan kita.

Terima kasih Bu Betti, Om Jay, dan semua yang terlibat dalam kegiatan belajar menulis melalui WA Group ini.  Ilmu yang kami dapatkan sangat bermanfaat.

Demikian resume yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Kritik dan saran sangat saya butuhkan untuk kemajuan tulisan saya. 

Terima kasih, salam literasi...semangat menulis.



Anik Sudarwati, S.Pd.
SDN Pelemgede 02, Pati-Jateng

AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF